Selasa 20 Mar 2018 05:07 WIB

Perludem: Poros Ketiga Buat Pemilih Punya Alternatif

Prinsipnya adalah semakin banyak calon maka semakin banyak alternatif bagi pemilih.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (perludem ) - Titi Anggraini
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (perludem ) - Titi Anggraini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai kehadiran poros ketiga pada Pemilu Presiden 2019 membuat pemilih memiliki banyak alternatif kandidat pemimpin. "Prinsipnya adalah semakin banyak calon maka semakin banyak alternatif bagi pemilih. Saya kira poros ketiga itu positif," ujar Titi yang ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (20/3).

Ia menambahkan terbentuknya poros ketiga juga bermanfaat untuk menjaring pemilih yang mempunyai kriteria pemimpin, di luar dua poros koalisi partai yang telah ada. Dua poros politik yang sebelumnya telah terbentuk adalah poros koalisi partai pendukung petahana Joko Widodo dan poros koalisi partai oposisi. 

Poros koalisi terdiri dari PDI-P, Nasdem, Hanura, Golkar, dan PPP, yang mengantongi 51,66 persen kursi di DPR RI. Sementara itu, poros koalisi partai oposisi diisi oleh Partai Gerindra dan Partai PKS, yang memiliki 20,1 persen suara kursi di DPR RI.

Titi juga menuturkan selain menguntungkan pemilih, poros ketiga juga memberikan dampak positif bagi kontestasi pesta demokrasi mendatang. "Jadi pemilih punya banyak pilihan kandidat, kompetisi juga menjadi lebih kompetitif. Dengan harapan poros baru ini betul-betul punya tujuan yang baik dan jujur," tambah Titi.

Sebelumnya, Partai Demokrat berwacana untuk membentuk poros ketiga pada Pilpres 2019, dengan kemungkinan membentuk koalisi bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketiganya akan mengantongi kursi di DPR 27,94 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement