Senin 19 Mar 2018 05:09 WIB

Hawking dan Asal Usul Alam Semesta

Dari teorema Hawking dan Penrose jelas menunjukkan ada yang menciptakan alam semesta.

Stephen Hawking menyampaikan presentasi saat peluncuran award komunikasi yang menggunakan namanya “Stephen Hawking Medal of Science Communicatioan di Inggris (16/12/2015).
Foto: EPA/SEBASTIEN PIRLET
Stephen Hawking yang juga Profesor Matematik Lucasian menyampaikan kuliah umum

Namun, dengan teorema Hawking dan Penrose jelas menunjukkan ada awal dan sebelum awal tidak diketahui fisinya, sehingga dapat disimpulkan tentu ada yang menciptakannya, yaitu Allah SWT.

Namun, kontroversi ini rupanya masih dilanjutkan oleh Hawking. Penulis masih ingat waktu itu di Kyoto ketika mendengar ceramah Hawking tentang awal alam semesta, dia mengatakan bahwa efek kuantum (sehingga timbul fluktuasi kuantum) yang menyebabkan terjadinya ruang-waktu.

Kesimpulan ini menjadi kontroversial dan penulis sempat menanyakan bahwa boleh saja efek kuantum berlaku di situ, tetapi siapa yang menciptakan efek tersebut? Tidak mungkin hukum kuantum terjadi dengan sendirinya. Jadi, kesimpulan bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya tak berdasar secara fisis.

Memang kesimpulan Hawking di atas tidaklah dijadikan pegangan oleh para saintis yang menggeluti bidang ini. Namun, pernyataan ini kemudian dikutip oleh media, sehingga menjadi besar dan Hawking pun menjadi selebritas.

Di samping itu, ada juga singularitas yang muncul akibat akhir masa hidup benda-benda masif. Misalnya melalui runtuhnya gravitasi atau bintang. Mereka pun telah menunjukkan gejala ini melalui kehadiran black hole.

Penampakan benda ini tidak bisa dilihat secara langsung karena ada batas pandang pada saat terbentuknya benda tersebut. Melalui deteksi tidak langsung, tapi dari dinamika benda yang ada di sekitar black hole, para ilmuwan dapat mengamati kehadirannya. Malahan dapat digunakan untuk mendeteksi kehadiran gelombang gravitasi, sehingga the Royal Swedish Academy of Sciences menganugerahkan hadiah Nobel bidang Fisika 2017 kepada tiga fisikawan masing-masing R Weiss, BC Barish, dan KS Thorne atas kontribusi mereka dalam penemuan gelombang gravitasi.

Ada beberapa lagi penemuan Hawking lainnya yang cukup signifikan. Misalnya, efek kuantum di sekitar event horizon black hole menyebabkan benda tersebut tidaklah hitam pekat, tetapi meradiasi energi yang disebut radiasi Hawking. Efek ini kemudian memberikan sifat termodinamika black hole.

Dari uraian singkat tersebut dapat kita simpulkan, walaupun banyak hal kontroversial dari Hawking, banyak sumbangan pemikiran yang ia berikan untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Bagi kita, apa pun pernyataan yang diberikan Hawking, kita tetap yakin bahwa alam semesta diciptakan Allah SWT. Penemuan-penemuan yang dilakukan manusia tiada lain adalah untuk menguatkan keyakinan tersebut. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement