Sabtu 17 Mar 2018 15:22 WIB

Peran Radio Antar Penduduk di Sleman Masih Vital

RAPI berperan penting salah satunya untuk koordinasi penanggulangan bencana.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Peserta bermotor dari Radio Antar Penduduk Indonesia saat apel siaga menjelang Idul Fitri 1436 H di kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (24/6).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
[ilustrasi] Peserta bermotor dari Radio Antar Penduduk Indonesia saat apel siaga menjelang Idul Fitri 1436 H di kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Laju perkembangan teknologi yang tampak begitu cepat nyatanya tidak begitu saja menghapus posisi teknologi-teknologi yang telah ada. Masih vitalnya keberadaan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di Kabupaten Sleman jadi salah satu buktinya.

Peran Radio Antar Penduduk Indonesia begitu terasa mampu membantu kelancaran sejumlah kegiatan masyarakat yang ada di Kabupaten Sleman. Termasuk, dalam membantu koordinasi penanggulangan bencana.

Hal itu terlihat jelas saat Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia sempat mengunjungi Kabupaten Sleman dan DIY akhir tahun lalu. Radio Antar Penduduk Indonesia ternyata mampu memainkan peran besar mengkondisikan masyarakat terdampak.

Dalam kondisi tertentu, daya jangkau Radio Antar Penduduk Indonesia terlihat begitu luas, sekalipun jika disandingkan telekomunikasi-telekomunikasi canggih saat ini. Serak suara sarat informasi cukup lumrah kita dengarkan dari balik redupnya lampu patromak angkringan.

Hal itu turut diakui Bupati Sleman, Sri Purnomo, saat membuka Musyawarah Wilayah 05 RAPI Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu. Kegiatan itu turut dihadiri Ketua RAPI DIY, Sulaiman Suseno dan Ketua RAPI Kabupaten Sleman, Suprapto.

Ia mengatakan, peran aktif RAPI Sleman bersama relawan lain cukup membantu tugas-tugas pemerintah kabupaten. Khususnya, dalam penanganan bencana alam yang terjadi seperti tanah longsor, erupsi Merapi, gempa bumi dan lain-lain.

"Hubungan dengan RAPI Sleman sangat bagus dan kemitraan yang terjalin selama ini cukup harmonis," kata Sri di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Sabtu (17/3).

Sri melihat, anggota-anggota RAPI Sleman senantiasa bahu-membahu melaksanakan tugas karena Kabupaten Sleman sendiri terbilang lengkap bencana alam. Terlebih, Sri berpendapat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak bisa bekerja bila tak mendapat bantuan relawan.

Mengakhiri sambutan, Sri berharap musyawarah memunculkan program-program yang lebih baik, sehingga masyarakat yang sangat kompleks dapat lebih merasakan manfaat keberadaan RAPI. Ia juga meminta RAPI tampil jadi pencerahan kepada masyarakat menghadapi berita-berita hoaks.

"RAPI diharapkan dapat mengerem, meminimalisasi dan meluruskan berita hoaks itu melalui jaringan yang ada dengan berita baik, sehingga tercipta kondisi kondusif dan tidak terjadi berita yang simpang siur yang dapat memunculkan konflik di masyarakat," ujar Sri.

Musyawarah RAPI Wilayah 05 Sleman sendiri dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Bupati Sleman, didampingi Ketua RAPI DIY dan Sleman. Kegiatan dilanjutkan sidang paripurna, sidang komisi, penyusunan program kerja dan pemilihan pengurus 2018-2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement