REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo M Sidik Widjanarko mengimbau wisatawan untuk menghormati Hari Raya Nyepi umat Hindu yang berada di sekitar Gunung Bromo.
"Perayaan Nyepi di kawasan Gunung Bromo dengan menutup akses jalan menuju kawasan objek wisata itu baru dilakukan tahun ini untuk menghormati ibadah warga Suku Tengger yang beragama Hindu di kawasan Gunung Bromo," katanya di Probolinggo, Sabtu (17/3).
Ia mengimbau kepada segenap masyarakat dan wisatawan untuk menghormati perayaan Nyepi umat Hindu sebagai kearifan lokal warga Suku Tengger di Kabupaten Probolinggo.
"Pemkab Probolinggo sangat mendukung untuk memberikan kesempatan kepada saudara umat Hindu bisa menjalankan ibadahnya dengan damai, sehingga akses jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo ditutup total selama Nyepi," tuturnya.
Tidak hanya itu, untuk menjaga kekhusyukan ibadah warga Suku Tengger juga dilakukan pemadaman listrik mulai dari Desa Ngadas Kecamatan Sukapura hingga kawasan Gunung Bromo pada Sabtu (17/3) pukul 00.00 WIB hingga Minggu (18/3) pukul 00.00 WIB.
Hal tersebut tertuang dalam surat rekomendasi dengan nomor: 238/REKOM/PHDI-KAB/XI/2018 dan dalam surat itu disampaikan bahwa pada saat perayaan Hari Raya Nyepi, seluruh akses jalan dan listrik di kawasan Gunung Bromo akan dipadamkan.
"Kami merekomendasikan untuk menutup akses jalan menuju Gunung Bromo mulai dari Desa Ngadas beserta juga pemadaman listriknya," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto.
Dengan adanya rekomendasi itu, diharapkan pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 akan berjalan dengan aman dan lancar serta berlangsung dengan kondusif, sehingga surat rekomendasi itu dilayangkan jauh-jauh hari dengan tujuan untuk dimaklumi oleh seluruh calon wisatawan dan warga di sekitar kawasan Gunung Bromo.