Sabtu 17 Mar 2018 12:05 WIB

Keluarga Bawa Pulang Korban Kecelakaan Tol Cipali

Enam orang meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nidia Zuraya
Korban kecelakan travel Daihatsu Grandmax yang selamat, sudah dijenguk pihak keluarga di RSU MH Thamrin, Sabtu (17/3). Kecelakaan yang melibatkan travel Daihatsu Grand Max dengan Truk Fuso, menewaskan enam penumpang travel tersebut.
Foto: Ita Nina Winarsih/Republika
Korban kecelakan travel Daihatsu Grandmax yang selamat, sudah dijenguk pihak keluarga di RSU MH Thamrin, Sabtu (17/3). Kecelakaan yang melibatkan travel Daihatsu Grand Max dengan Truk Fuso, menewaskan enam penumpang travel tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Anah Suhanah (45 tahun), tak kuasa menahan tangis saat melihat putra semata wayangnya, Lutfi Fathurohman (17 tahun) tak berdaya di RSU Thamrin Purwakarta. Lutfi, yang merupakan warga Desa Kertaunggaran, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan ini, merupakan salah satu dari dua korban selamat dalam kecelakan maut di ruas Tol Cipali KM 81 jalur A.

Anah menuturkan, anaknya tersebut merupakan pelajar SMK di Kabupaten Kuningan. Lutfi, di Jakarta sedang mengikuti praktik lapangan di salah satu bengkel di wilayah Mampang, Jakarta Selatan.

Pada Jumat malam (16/3), Lutfi bersama rekannya Bambang Budiana (17 tahun), hendak pulang ke kampung halaman di Kuningan. Kedua pelajar ini, menaiki travel Grand Max Nopol B 1686 SIH.

"Anak saya bersama temannya, duduk di kursi paling belakang," ujar Anah, kepada Republika, Sabtu (17/3).

Belum juga sampai ke rumah, lanjut Anah, kendaraan yang membawa putranya itu mengalami kecelakaan di jalur bebas hambatan Tol Cipali. Anah, mendapat informasi Sabtu pagi dari pihat RS. Seketika, dirinya langsung beres-beres sambil membawa keperluan untuk melihat kondisi putranya di Purwakarta.

Setibanya di RSU MH Thamrin, air mata Anah pecah saat melihat putranya tak berdaya. Selang infus menghiasi tangan anaknya tersebut. Sejumlah luka juga terlihat di bagian wajah, tangan dan kaki. Beruntung, Lutfi dalam kondisi sadar.

"Petugas juga tau nomor hape saya dari Lutfi. Alhamdulillah, anak saya sadar," ujarnya.

Menurut Anah, hari ini juga dirinya akan membawa anaknya tersebut untuk pulang ke Kuningan. Untuk perawatan medisnya, akan dilanjutkan di wilayahnya. Sebab, jika dirawat di Purwakarta, jaraknya terlalu jauh.

Sementara itu, Lutfi korban yang selamat mengatakan, dirinya tak menyangka jika kepulangannya ke Kuningan untuk berlibur dari tugas praktik lapangan berakhir seperti ini. Apalagi, dari delapan termasuk sopir yang berada di kendaraan nahas tersebut, enam di antaranya meninggal dunia.

"Cuma saya dan teman yang selamat. Alhamdulillah, karena kami duduk paling belakang," ujar Lutfi sambil terbata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement