Sabtu 17 Mar 2018 05:56 WIB

'Calon Kepala Daerah Harus Miliki Agenda Anti Miras'

Genam meminta calon kepala daerah memasukan bahaya miras dalam program kerjanya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Gerakan Nasional Anti Miras Fahira Idris menyampaikan pendapatnya saat diskusi forum legislasi di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/11).
Foto: ANTARA FOTO
Ketua Gerakan Nasional Anti Miras Fahira Idris menyampaikan pendapatnya saat diskusi forum legislasi di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gerakan Nasional Anti Miras (Genam) Fahira Idris meminta calon kepala daerah yang ikut dalam Pilkada Serentak 2018, memasukan bahaya miras dalam program kerjanya. Menurutnya, agenda anti-Miras sering kali luput dalam visi misi dan program calon kepala daerah.

"Artinya, miras belum jadi agenda penting bagi mereka. Tentunya ini sangat disayangkan mengingat daya rusak miras yang tidak kalah dengan narkoba," ujar Fahira dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/3).

Fahira menghimbau masyarakat terutama orang tua dan generasi millenial di daerah yang akan menggelar pilkada menjadikan isu miras sebagai referensi utama dalam memilih kepala daerah. Berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa korban terbesar dari miras adalah anak-anak yang tentunya juga sangat merugikan para orang tua.

Oleh karena itu, lanjut Fahira, momentum pilkada serentak ini adalah saat yang tepat bagi masyarakat di daerah untuk mendesak para calon kepala daerahnya untuk memasukkan isu miras dalam program kerjanya masing-masing. Terlebih saat ini dari 458 daerah di Indonesia, kabupaten, kota, provinsi baru sekitar 50-an daerah yang mempunya perda khusus tentang pengaturan miras.

Miras itu bukan hanya merusak yang mengonsumsinya, tetapi juga orang lain. Sebagain besar kejahatan kriminal dipengaruhi oleh miras. Belum lagi kalau kita bicara kecelakaan lalu lintas di mana miras juga menjadi pemicu," ungkap Anggota DPD RI itu.

Kata Fahira, penelitian pihaknya beberapa tahun lalu di Lapas Anak menemukan fakta bahwa miras menjadi pemicu mereka melakukan kejahatan pembunuhan. Sangat naif ada calon kepala daerah yang enggan memasukkan isu miras dalam program kerjanya.

Waktu kampanye yang panjang, sambung Fahira, masih memberi ruang kepada semua calon kepala daerah untuk memasukkan isu miras sebagai agenda penting dalam program kerjanya. Fahira menyakini jika ada calon kepala daerah jeli melihat persolan miras sebagai persoalan serius dan punya program kerja mengatasinya, maka tingkat keterpilihannya akan tinggi.

Masyarakat di daerah terutama para orang tua tentunya akan memilih calon yang punya program konkret melindungi anak-anak mereka dari miras ataupun narkoba," tutur Fahira.

Karena, lanjut Fahira, pasti akan membantu mereka dalam membesarkan anak-anaknya. Saat ini, belum terlambat bagi para calon kepala darah untuk memasukkan isu miras dalam program kerjanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement