Sabtu 17 Mar 2018 00:42 WIB

Jika TGB Dicuekin Demokrat, TGB Bisa Dilamar PKS

TGB bisa dilamar parpol lain karena kemampuan dan daya massanya sangat besar.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Didi Purwadi
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengisi kajian shubuh bertajuk Wasatiyah dan Fenomena dan Dakwah Islamiyah di Indonesia di di Masjid Istiqamah, Bandung, Jumat (16/3).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengisi kajian shubuh bertajuk Wasatiyah dan Fenomena dan Dakwah Islamiyah di Indonesia di di Masjid Istiqamah, Bandung, Jumat (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat disarankan tidak mengabaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Karena, TGB yang memiliki basis massa Islam itu bisa dilirik oleh partai politik (parpol) lain.

Pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) , Hendri B Satrio, mengatakan hal tersebut ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (16/3). Jika Demokrat mengabaikan sosok TGB dan lebih memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres atau cawapres, maka parpol lain akan segera melamar TGB.

"Cepat atau lambat pasti ada yang melamar TGB karena kemampuan dan daya massa yang cukup besar," kata Hendri. Parpol lain tersebut antara lain Gerindra, PKS, PPP dan Hanura.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, sebelumnya mengatakan koalisi Gerindra-PKS terbuka dengan capres atau cawapres dari luar koalisi. Ia menyampaikan ada banyak nama yang memiliki semangat koalisi.

Beberapa di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; mantan panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo; dan Gubernur NTB, Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). Menurut Sohibul, PKS dan Gerindra terus menjalin komunikasi terkait capres atau cawapres dari luar parpol koalisi tersebut.

"Terkait siapa pasangan calon yang akan kita usung, masih dalam pembicaraan," kata Sohibul kepada Republika.co.id, Selasa (13/3) malam.

Sejumlah pondok pesantren pun sudah secara terbuka memberikan dukungan untuk TGB. Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ma'arif, KH Nu'man Abdul Hakim, menyerukan para santrinya untuk mendoakan TGB agar diberikan jalan menjadi pemimpin bangsa.

"Kita harus dukung beliau (TGB) supaya bisa jadi calon presiden. Kita selalu berdoa (TGB) jadi nomor satu. Tapi kalau enggak bisa nomor satu, ya nomor dua enggak apa-apa, nanti dari nomor dua kan nomor satu,'' kata KH Nu'man saat tabligh akbar di Ponpes Darul Ma'arif di Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (16/3) malam.

Sebelumnya dukungan juga datang dari Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (15/3). Dewan Pesantren Cintawana, KH Irfan Hilmi, menyebut TGB sebagai figur pemimpin yang inspiratif dan menjadi gubernur terbaik se-Indonesia lewat beragam ikhtiarnya dalam membangun NTB selama dua periode.

"Keberhasilannya TGB di NTB luar biasa. Menjadi presiden termuda bukan tidak mungkin. Kalau Allah berkehendak, apa pun bisa terjadi," kata KH Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement