REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tim dokter bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Jawa Barat, berhasil mengangkat dua proyektil peluru yang bersarang di dada Atikah (40) korban penembakan.
"Dua proyetil peluru tersebut sudah kami angkat dan saat ini korban (Atikah) warga warga Kampung Babakan Kumbang, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi kondisinya cukup baik tinggal menjalani pemulihan di ruang Teratai Bawah," kata Sub Bidang Pelayanan Medik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Dokter Supriyanto di Sukabumi, Jumat (16/3).
Menurutnya, korban cukup kuat bahkan kesehatannya pun baik pascapenembakan yang dilakukan dua orang bertopeng yang menganiayanya beberapa hari lalu. Dua peluru bersarang di dadanya serta hampir menembus hingga paru-parungnya.
Selain itu, proyektil peluru tersebut sudah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk kepentingan penyilidikan."Nanti hasilnya dituangkan dalam hasil visum et repertum oleh ahli forensik kami setelah ada permintaan dari penyidik. Tapi yang terpenting kondisi kesehatan korban baik dan diharapkan dalam waktu dekat bisa pulih kembali," tambahnya.
Baca juga, Apud Mengaku Istrinya Diseret dan Dicekik Usai Berzikir.
Sementara. menantu Atikah yakni Cucu meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku yang telah menembak dan menganiaya ibu mertuanya tersebut.
Parahnya lagi, aksi penganiyaan tersebut juga disaksikan oleh cucu korban yang baru berusia sekitar 3,5 tahun sehingga pihak keluarga korban berharap kasus ini segera terungkap.
"Kami menginginkan pelaku diganjar hukuman yang setimpal, karena entah kenapa melakukan penganiyaan hingga menembak mertua saya. Padahal, ibu tidak pernah punya musuh dalam kehidupan sehari-harinya," katanya.
Hingga saat ini, Polres Sukabumi dan Polsek Ciemas masih memburu dua pelaku yang melakukan penganiyaan dan penembakan terhadap Atikah beberapa hari lalu. Polisi juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan mengambil barang bukti seperti tambang sepanjang dua meter yang digunakan tersangka untuk mengikat dan mencekik korban serta mukena dan pakaian korban.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
