REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyelesaian permasalahan sosial memang tidak bisa diserahkan kepada pemerintah saja. Harus ada sinergi banyak elemen masyarakat untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Dalam rangka mengurangi permasalahan sosial yang rugikan kaum perempuan dan anak, seminar bertajuk Menjaga Fitrah Perempuan dan Anak dengan Peneguhan Mental Spiritual pun digelar. Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Sleman jadi tuan rumahnya.
Ketua Majelis Hukum dan HAM PDA Kabupaten Sleman, Retno Indah Safitri menjelaskan, tujuan diadakanya seminar sebagai sumbangsih Aisyiyah. Terlebih, Aisyiyah merupakan organisasi keagamaan yang mempunyai tanggung jawab pembinaan dan pendidikan religius ibu dan anak.
"Tugasnya memberikan advokasi terhadap perempuan dan anak dalam menghadapi aksi kekerasan sosial melalui penguatan mental spiritual," kata Retno di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman.
Kegiatan yang menyasar para ibu di lingkungan Aisyiyah ini diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PAP2KB) Kabupaten Sleman.
Seminar dibuka Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang menekankan peran ibu sangat berpengaruh untuk membentuk watak, karakter dan pengetahuan seorang anak. Hal itu erat pula kaitannya dengan pendidikan permasalahan sosial yang berpotensi merugikan kaum perempuan dan anak.
Ia menilai, semakin canggihnya perkembangan teknologi, semakin besar pula tantangan orang tua dalam mendidik anak. Menurut Sri, perkembangan teknologi dapat memberi dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia.
Sri berpendapat, dalam aspek ini anak-anak akan menjadi target besar dari dampak era globalisasi saat ini. Terutama, anak-anak di bawah umur yang mereka belum memiliki kemampuan membedakan mana yang baik dan buruk.
"Orang tua harus cerdas memilih pendidikan untuk anak, dengan adanya seminar ini merupkaan langkah strategis yang dilakukan dalam menghadapi era globalisasi sekarang," ujar Sri.
Untuk itu, ia berharap seminar dapat melahirkan generasi ibu berkualitas dan jadi contoh di masyarakat. Sri turut berharap, peserta-peserta seminar menjadi gardu terdepan dalam menyampaikan kepada masyarakat luas.