REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengabaikan pandangan yang menganggap keterkenalan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) karena membawa nama ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, AHY tidak bisa disalahkan karena memiliki ayah yang menjadi Presiden RI Ke-6 selama dua periode.
Hinca menilai, tiap orang sah-sah saja membawa nama keluarga ke tengah-tengah masyarakat. "Jangan salahkan dia punya bapak (SBY) lah. Aku Panjaitan, bawalah nama bapakku. Semua Panjaitan pastilah kubawa. Dia Yudhoyono ya dibawalah, namanya juga orang tuanya," kata dia saat di kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/3).
Hinca juga menampik anggapan bahwa Partai Demokrat adalah partai keluarga. Sebutan ini juga Demokrat mengusung AHY maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Saat partai didirikan, enggak ada yang mau masuk. Jadi pertama ke keluarganya, baru ke tetangganya, habis itu barulah lebih luas. Kenapa enggak ditanyakan waktu pertama didirikan ini partai keluarga," tuturnya.
Siapapun kader Demokrat, lanjut Hinca, tentu dipersilakan untuk unjuk gigi. "Siapapun kader partai, itu boleh tampil. Hari ini, tampil nama AHY. Enggak ada yang salah kan di situ. Karena itu, partai ini terbuka untuk siapa saja," katanya.
Soal AHY yang belum memiliki pengalaman di pemerintahan, bagi Hinca, pengalaman seseorang dalam memimpin itu tidak bisa diukur dari pernah-tidaknya mengelola pemerintahan.
"Tanyalah Bung Karno, apakah punya pengalaman pernah jadi Presiden? Belum juga kan. Tanyalah John F. Kennedy, tanya jugalah Perdana Menteri Prancis. Karena itu, pengalaman bisa ditafsirkan luas, bisa juga sempit," jelasnya.