Kamis 15 Mar 2018 15:15 WIB

Kader IMM Merupakan Aset Muhammadiyah

Kader IMM diharapkan banyak bicara di kancah internasional.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri Milad ke 54 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Sportarium Arena UMY Yogyakarta, Rabu (14/3).
Foto: MPR RI
Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri Milad ke 54 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Sportarium Arena UMY Yogyakarta, Rabu (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merayakan milad yang ke-54. Sebagai acara puncak, IMM pun menggelar Puncak Milad di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu (14/3) malam. Kegiatan itu turut dihadiri oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan.

Dalam kegiatan yang mengusung tema "Meneguhkan Nalar Gerakan untuk Indonesia Berkeadilan" itu, Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto, yang juga merupakan kader IMM di masanya, mengatakan bila kader IMM merupakan aset bagi Muhammadiyah. Apalagi sudah banyak kader IMM yang terbukti punya potensi lebih.

"Kalau kita melihat pemetaan, banyak sumbangan kader yang berpotensi dan bagus. Kami berharap IMM tidak menjadi buih di tengah lautan," ungkap Gunawan.

Ia menambahkan bila seorang pemuda apalagi seorang kader IMM haruslah memberikan kritik yang berlandaskan dan beralasan. Gunawan juga berharap kepada seluruh kader untuk banyak bicara di kancah internasional.

"Jangan asal berkritik tanpa landasan dan alasan. Dan jangan mau jika hanya dijadikan sebagai pasukan nasi bungkus," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan pun menyampaikan motivasinya agar mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif bagi negara. Zulkifli menjelaskan bahwa ada tiga syarat untuk menjadi sebuah bangsa yang besar, selain ditentukan dari sosok pemimpin yang memimpin negaranya, yakni pondasi kokoh yang berasal dari kesatuan masyarakatnya, ilmu dan nilai.

"Akan tetapi, untuk memiliki pondasi yang kokoh tersebut harus disertai dengan ilmu. Pondasi yang tidak disertai dengan ilmu, maka pondasi tersebut belum bisa dikatakan sempurna. Kedua hal ini sangat menentukan sikap dari sebuah bangsa yang besar. Sebab bangsa itu akan maju bila manusianya berilmu," kata Zulkifli.

Kemudian, syarat ketiga yakni nilai-nilai yang dimiliki dari sebuah bangsa. Menurutnya, peristiwa besar tidak pernah ada tanpa sebuah pengorbanan. "Demikian pula dengan kesuksesan. Kesuksesan itu dapat diraih juga karena butuh pengorbanan," ujarnya.

Zulkifli juga menyinggung banyaknya pemimpin terutama kepala daerah yang tertangkap KPK. Hal ini menurutnya sangat disayangkan, karena apakah itu menjadi suatu kebanggaan atau sesuatu kemunduran. Maka dari itu, jadilah pemimpin yang bersih dan berintegritas bagi kemajuan bangsa Indonesia, pesan Zulkifli kepada kader IMM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement