REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Semangat dan tugas-tugas suci para pahlawan rimbawan, harus terus dilanjutkan, melalui inovasi dalam mewujudkan pola pengelolaan kehutanan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, dan sejalan dengan Nawa Cita. Demikian kiranya pesan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, saat menghadiri Renungan Suci Rimbawan, memperingati Hari Bakti Rimbawan (HBR) ke -35, di Kampus Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK, Bogor, Rabu (14/3).
Dengan mengangkat tema ''Melalui Bakti Rimbawan, Kita Tingkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk Kesejahteraan Rakyat'', mengamanatkan agar para rimbawan lebih bekerja keras dalam pelaksanaan tugas mengelola sumber daya alam. Sehingga kelestarian alam dan lingkungan hidup tetap terjaga, memberikan manfaat
kepada masyarakat, untuk peningkatan kesejahteraan, dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Menteri Siti juga berpesan, dalam pengabdiannya, rimbawan harus senantiasa menginternalisasi sembilan nilai dasar rimbawan, yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin, ikhlas, visioner, adil, peduli, kerjasama dan profesional. "Saya selalu mengingat semangat lagu Seruan Rimba, yang perlu kita dengarkan dan maknai, bait per bait. Mulai dari bait pertama, mengajak kita melihat dengan murni, mengajak kita untuk gembira bekerja, menegaskan bahwa kekayaan alam Indonesia yang molek dan mulia, serta ditegaskan kita menghadapi kesulitan," pesannya seperti dalam siaran persnya.
Menteri Siti juga mengingatkan agar para rimbawan untuk bersatu dan bergotong royong, dan membela nusa dan bangsa, sebagaimana tercantum dalam teks Seruan Rimba. Terakhir beliau berharap agar para rimbawan meningkatkan profesionalitas, dan bersikap arif, dalam menyikapi kompleksitas masalah dan medan tugas di lapangan.
"Niatkan bahwa tugas mulia yang kita lakukan adalah bentuk ibadah kita kepada Allah SWT, dan yakinlah bahwa setiap peluh keringat, tetesan darah, akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT, Tuhan YME," lanjutnya.
Tidak lupa Menteri Siti juga mengajak semua peserta untuk mendoakan para pahlawan rimbawan agar mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan YME. "Selamat bekerja, selamat bertugas, selamat berjuang Rimbawan Indonesia!", pungkas Menteri Siti.
Hadir melengkapi kegiatan ini, beberapa anggota keluarga dari para pahlawan rimbawan. Selama kurun waktu tahun 1972-2017, tercatat sebanyak 17 petugas yang telah gugur dalam menjalankan tugas di lapangan, khususnya saat melakukan survei.
Kepala BLI KLHK, Agus Justianto, menuturkan kegiatan Renungan Suci ini selain untuk mengenang jasa para pahlawan juga sebagai pemacu semangat para rimbawan dalam bekerja. Acara ini juga diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru, serta berkontribusi dalam pembangunan, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terkait perkembangan inovasi KLHK, Agus menyampaikan, beberapa hasil inovasi BLI KLHK telah mendapat pengakuan nasional dan internasional. Beberapa hasil litbang yang telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak di antaranya yaitu, pengembangan aren untuk bioethanol, bekerja sama dengan enam Pusat Unggulan IPTEK dari empat Kementerian atau LPNK, penangkaran Anoa, Rusa dan Kura-Kura Leher Ular Rote, budidaya gaharu, pengelolaan hutan rawa gambut, varietas unggul tanaman.
"Pengembangan HHBK, wisata ilmiah di KHDTK, arboretum dan Hutan
Penelitian, dan publikasi jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan internasional", jelasnya.
Adapun dalam rangka peningkatan inovasi-inovasi, BLI akan terus berkolaborasi serta bersinergi dengan instansi pemerintah, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat.
Sebagai bentuk simpati kepada keluarga para pahlawan rimbawan, dalam kegiatan ini dilakukan peletakan karangan bunga oleh Menteri LHK didampingi Kepala BLI, serta pemberian santunan dari BLI KLHK. Menteri Siti juga menyampaikan santunan pribadi kepada keluarga para pahlawan rimbawan. Mengakhiri kegiatan, seluruh keluarga para pahlawan rimbawan berkesempatan berfoto bersama Menteri LHK, sesepuh rimbawan, dan seluruh jajaran KLHK.