Rabu 14 Mar 2018 16:46 WIB

Polmark: Popularitas Gus Ipul Unggul Tipis di Atas Khofifah

Hasil survei tersebut menggambarkan, kedua cagub Jatim memiliki popularitas tinggi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Direktur Riset Lembaga survei Polmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro memaparkan hasil surveinya terkait Pilgub Jatim 2018 di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (14/4).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Direktur Riset Lembaga survei Polmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro memaparkan hasil surveinya terkait Pilgub Jatim 2018 di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Riset Lembaga survei Polmark Indonesia, Eko Bambang Subianto memaparkan hasil surveinya terkait Pilgub Jatim 2018 di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (14/4). Hasil survei tersebut menunjukan popularitas calon gubernur Jatim nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) unggul tipis atas lawannya Khofifah Indar Parawansa.

Hasil survei tersebut menunjukan, popularitas Gus Ipul menyentuh angka 87,1 persen. Sementara popularitas Khofifah berada di bawahnya dengan angka 84,1 persen. Eko menambahkan, hasil survei tersebut menggambarkan, kedua calon gubernur Jatim memiliki popularitas yang tinggi.

"Artinya, sama-sama mempunyai popularitas yang tinggi. Angka ini sudah cukup tinggi, sudah lebih 80 persen masyarakat Tatim tahu mereka berdua," kata Eko dalam pemaparannya.

Begitu pun tingkat kesukaan masyarakat Jatim kepada kedua calon gubermur tersebut cukup tinggi. Tingkat kedisukaan Gus Ipul menyentuh angka 72,9 persen. Sementara Khofifah masih berada di bawahnya dengan tingkat kedisukaan sebesar 64,4 persen.

Sementara itu, angka tingkat popularitas para calon wakil gubernur Jatim terbilang masih mengkhawatirkan. Baik Puti Guntur Soekarno yang menjadi pendamping Gus Ipul, ataupun Emil Elestianto Dardak yang menjadi pendamping Khofifah, tingkat popularitasnya masih di bawah 40 persen.

Popularitas Puti hanya berada di angka 33,3 persen. Sementara lawannya, Emil memiliki nilai popularitas sesikit lebih tinggi, yakni 33,9 persen. Menurut Eko, situasi ini menunjukan keduanya harus lebih giat lagi mengenalkan diri kepada masyarakat Jatim.

"Seandainya ingin menjadi penguat calon gubernurnya, maka harus sama-sama melakukan pengenalan yang lebih jauh lagi, lebih giat lagi kepada masyarakat. Itu karena popularitasnya masih belum cukup tinggi," ujar Eko.

Begitu pun tingkat kesukaan masyarakat Jatim kepada keduanya yang masih sangat rendah. Tingkat kedisukaan Puti Guntur Soekarno berada di angka 21,4 persen. Sementara tingkat kedisukaan Emil Elestianto Dardak juga hanya berada di angka 21 persen.

Eko menjelaskan, survei ini dilaksanakan pada 6-11 Februari 2018 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang (50:50) laki-laki dan perempuan. Populasi survei merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Jawa Timur, dan telah mempunyai hak pilih. Yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah ketika dilakukan survei.

Adapun, sampel survei tersebut berasal dari seluruh provinsi di Jawa Timur yang terdistribusi secra proporsional, berdasarkan besaran jumlah penduduk. Survei tersebut menggunkan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

"Setiap responden terpilih diwawancara dengan metode tatap muka. Kemudian dilakukan quality control sebanyak 20 persen, dengan cara mendatangi kembali responden terpilih," kata Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement