Rabu 14 Mar 2018 00:21 WIB

Seratusan Warga Bojonegoro Mengungsi Akibat Banjir

Air masuk ke rumah warga dengan ketinggian hingga setengah meter.

Red: Nur Aini
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO --  Sebanyak 113 warga Bojonegoro, Jawa Timur mengungsi ke Gedung Serbaguna milik pemerintah kabupaten (pemkab) ini, akibat banjir luapan Bengawan Solo merendam permukiman warga di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Selasa (13/3).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menjelaskan sebanyak 131 warga Desa Ledokwetan mengungsi ke tempat pengungsian sejak pagi tadi.

Luapan Bengawan Solo di desa setempat, kata dia, tidak hanya merendam pekarangan rumah, tetapi juga masuk ke rumah warga dengan ketinggian lebih dari setengah meter.

"Sebagian warga lainnya di Desa Ledokwetan, juga Kelurahan Ledokkulon, juga di Kecamatan Kota, tetap bertahan di rumahnya, karena lokasi rumahnya tinggi," ujarnya menjelaskan.

Pada lokasi pengungsian di Gedung Serbaguna itu, selain tersedia pelayanan kesehatan gabungan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit (RS) Wahyu Tutuko Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, juga disediakan dapur umum untuk para pengungsi.

"Pengungsi warga korban banjir Bengawan Solo hanya ada di Gedung Serbaguna," ujarnya. Ia memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro akan segera surut, karena ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho sudah mulai surut.

Data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho sekitar 70 kilometer dari kota turun menjadi 28,37 meter pukul 21.00 WIB. Sedangkan ketinggian air di Taman Bengawan Solo (TBS) mencapai 14,66 meter (siaga II-kuning), pukul 23.00 WIB. Pada hilirnya Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 8,5 meter (siaga III-merah), 5,51 meter (siaga III-merah), dan 4,57 meter (siaga II-kuning), serta 2,22 meter (siaga II-kuning).

Meskipun genangan banjir di Bojonegoro bagian barat surut, menurut dia, di wilayah timur di Kecamatan Kanor dan Baureno, banjir luapan Bengawan Solo masih naik, sehingga tidak hanya merendam areal persawahan, tetapi juga permukiman warga.

"Kami belum menerima laporan data banjir luapan Bengawan Solo di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno, sebab ketinggian air tertinggi diperkirakan terjadi Rabu (14/3)," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement