Selasa 13 Mar 2018 14:50 WIB

59 Anak Gizi Buruk di Tangsel

Anak-anak tersebut berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Ani Nursalikah
Kemiskinan adalah salah satu faktor penyebab gizi buruk.
Foto: Republika/M Fakhrudin
Kemiskinan adalah salah satu faktor penyebab gizi buruk.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Tangerang Selatan masih dihantui masalah gizi buruk. Selama Januari 2018, sebanyak 59 anak menderita gizi buruk di Tangerang Selatan.

"Pada Januari ada 59 orang yang sudah ditangani. Ada 26 orang yang lulus setelah diintervensi dengan pendampingan," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Iin Sofiyawati dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/3).

Iin memaparkan 59 anak tersebut berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Dalam kasus tersebut, anak yang menderita gizi buruk berusia satu sampai 59 bulan.

Anak-anak tersebut berasal dari seluruh wilayah kecamatan di Tangerang Selatan. "Seperti Pamulang, Serpong, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Setu, dan Serpong Utara," lanjutnya.

Intervensi yang dilakukan pemerintah terhadap anak gizi buruk berupa pendampingan dan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan Puskesmas. "Pemeriksaan ke rumah-rumah ini dilakukan satu minggu satu kali. Ini dilakukan untuk memastikan tumbuh kembang anak kembali normal setelah proses pemulihan yang dilakukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement