REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kepolisian sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus yang belum tuntas di 2017, termasuk kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori.
"Iya tentu masih terus kita selidiki, sudah bentuk tim khusus juga untuk ungkap kasus itu. Nanti ya untuk selanjutnya masih terus berjalan," jelas Argo saat ditemui Republika.co.id di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/3).
Menurut dia, hingga kini kepolisian masih terus berdiskusi dengan seluruh jajaran reserse dalam mengungkapkan kasus tersebut, juga kasus lainnya. Namun, ia belum bisa membeberkan apa hasil dari pertemuan tersebut.
"Tentu kita berdiskusi dengan seluruh reserse, tapi belum bisa kita sebutkan hasilnya karena penyelidikan masih terus berjalan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, jenazah mahasiswa jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori, ditemukan di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2017. Saat ditemukan, jasad Akseyna terlihat membawa ransel yang diisi batu.
Kasus Akseyna 'bak ditelan bumi', aparat kepolisian Polres Depok dan Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap pembunuhnya. Hingga kini, hampir tiga tahun sudah pembunuh mahasiswa berusia 18 tahun itu masih berkeliaran.
Hal itu yang membuat orang tua Akseyna gamang dengan memberanikan diri membuat surat elektronik di media sosial (medsos) ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Twitternya @mardoto, Selasa (27/2). Orang tua Akseyna yang merupakan seorang perwira menengah TNI Angkatan Udara (AU), Kolonel Mardoto menulis:
"Hari ini, hampir 3 tahun kasus pembunuhan anak saya, Akseyna di Danau Kenanga, Universitas Indonesia. Pak @Jokowi mohon dukungan bapak selaku Presiden RI agar dicari/ditemukan pelakunya dan segera dapat dituntaskan kasus ini. Cc @PulhukamRI, @DivHumas_Polri, @HumasMetroJaya".