Senin 12 Mar 2018 16:03 WIB

UNBK Belum Bisa 100 Persen Dilakukan di Bali

Hal itu didasari kurangnya fasilitas komputer di beberapa sekolah.

  Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Pendidikan Provinsi Bali mencatat SMA/SMK di daerah setempat belum bisa 100 persen melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang akan berlangsung pada awal April 2018. Hal itu didasari kurangnya fasilitas komputer di beberapa sekolah.

"Sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka sekolah dapat melaksanakan UNBK kalau pada satu tempat. Namun, untuk di Kabupaten Karangasem, ada sekolah yang siswanya banyak, tetapi komputernya tidak mencukupi," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, di Denpasar, Senin (12/3).

Untuk SMA/SMK di Karangasem, lanjut dia, sebenarnya jika dari sisi jumlah siswa dapat dilaksanakan di sekolah lain (dua tempat-red), tetapi aturan yang tidak memungkinkan. "Dengan melihat kondisi itu, SMA/SMK di Karangasem tidak diizinkan untuk melaksanakan UNBK oleh Kemendikbud. Apalagi proses verifikasi langsung dilakukan oleh Kepala Balitbang Kemendikbud," ujarnya.

Dengan demikian, UNBK untuk tingkat SMA/SMK di Bali hanya dilaksanakan pada tujuh kabupaten dan kota, di luar Kabupaten Karangasem. Sesuai data proyeksi UN 2018 di Dinas Pendidikan Provinsi Bali, ada 6 SMA (788 siswa) dan 4 SMK (863 siswa) di Kabupaten Karangasem yang akhirnya melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Sedangkan sekolah yang melaksanakan UNBK di seluruh Bali, terdiri dari 178 SMA (29.376 siswa) dan 165 SMK (29.420 siswa). UN SMK digelar 2-5 April dan UN SMA pada 9-12 April 2018.

"Kalau dengan UNBK, sebenarnya kita sudah tidak masalah. Mencontek tidak bisa, bocorin soal dan jawaban tidak bisa, kerja sama juga tidak mungkin. Untuk UNKP, sekarang akan dibuat 20 paket soal. Jadi soal-nya tidak sama untuk semua siswa dalam satu kelas. Semua soal sepenuhnya produk pusat," kata TIA.

Mantan Kepala Badan Diklat Provinsi Bali itu menambahkan, baik UNBK maupun UNKP dengan 20 paket soal tetap mengutamakan integritas. Meskipun, hasil UN kini tidak lagi menjadi penentu kelulusan, namun digunakan pemerintah untuk mengetahui dan memetakan kualitas pendidikan.

Sementara untuk jenjang SMP, UNBK dan UNKP digelar 23-26 April mendatang. UNBK untuk jenjang SMP, bahkan baru 100 persen di satu kabupaten saja yakni Bangli, dari total sembilan kabupaten/kota yang ada. UNBK jenjang SMP di Bali akan dilaksanakan di 185 sekolah (31.322 siswa), sedangkan yang melaksanakan UNKP di 254 sekolah (37.368 siswa).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement