REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Presiden Joko Widodo kembali berpesan agar hiruk pikuk pemilu baik pemilu kepala daerah, pemilu legislatif maupun pemilu presiden 2019 tidak mengganggu kerukunan antarwarga di daerah masing-masing. Presiden mengingatkan, jangan sampai beda pilihan menimbulkan ketidakrukunan.
"Pilkada, pemilu legislatif, pilpres hanya pesta demokrasi lima tahun, coblos saja, setelah itu ya rukun kembali," kata Jokowi di hadapan sekitar 3.000 warga penerima sertifikat tanah dari lima kabupaten dan kota wilayah Jawa Barat di Gedung Pertemuan Radian Kabupaten Cirebon, Ahad (11/3).
Presiden menyebutkan sebentar lagi ada agenda politik pesta demokrasi yaitu ada pilkada, pemilu legiskatif dan Pilpres 2019. "Saya titip, jangan sampai karena beda pilihan, kita jadi tidak rukun, kita jadi tidak bersaudara, tidak rukun antartetangga, antarkampung, jangan sampai tidak saling sapa hanya karena beda pilihan," katanya.
Ia menyebutkan Indonesia merupakan negara besar dengan beragam suku bangsa, bahasa dan agama. Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan Singapura yang hanya memiliki empat suku atau Afghanistan yang hanya memiliki tujuh suku.