Ahad 11 Mar 2018 16:29 WIB

Demokrat akan Realistis dan Berpikir Matang Hadapi Pilpres

Survei AHY untuk jadi capres masih kecil.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Ribuan kader Partai Demokrat memenuhi acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (10/3). Rapimnas akan digelar sampai Ahad (11/3) esok.
Foto: Fauziah Mursid
Ribuan kader Partai Demokrat memenuhi acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (10/3). Rapimnas akan digelar sampai Ahad (11/3) esok.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menyebutkan, partainya akan mempertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan berkoalisi. Partai berwarna biru itu pun disebutnya akan realistis dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Kita memang belum akan menyebutkan itu (poros) ke mana karena kita kan benar-benar memperhitungkan secara matang, terukur, dan terstruktur," jelas Roy di sela Rapimnas Parta Demokrat di Sentul, Bogor, Ahad (11/3).

Karena itu, Roy menegaskan, tidak benar jika ada yang mengatakan Partai Demokrat sudah memutuskan bergabung ke poros tertentu atau membentuk poros sendiri. Ia juga menyebutkan, kalau pun partainya mendukung poros tertentu, poros tersebut harus memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu.

"Dua hari lalu ada pertemuan sekjen kami dengan PAN dan PKB. Itu memang baru inisiasi awal dan belum mau memutuskan apa-apa," kata Roy. Pertemuan itu akan dilanjut dengan pertemuan kedua dan ketiga yang dilakukan secara bergiliran.

Dalam menentukan koalisi, kata dia, Partai Demokrat memang akan mempertimbangkannya dengan sangat matang. Ia kemudian mengingat pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, di mana partainya membentuknya poros ketiga. Ketika itu, jelasnya, hasilnya belum begitu menguntungkan. "Kan waktu itu bagaimana ketegaran AHY yang menyatakan dengan ksatria," lanjut Roy.

Roy juga mengatakan, partainya akan realistis dalam menghadapi Pilpres 2019. Meski hasil survei menyebutkan AHY tertinggi kedua setelah Jusuf Kalla dalam mengisi posisi calon wakil presiden, tapi untuk menjadi calon presiden, angka hasil survei AHY masih rendah.

"Tapi kalau RI 1 masih kecil. Jadi, sekali lagi realistis. Demokrat realistis dan dalam rapimnas ini kita masih mencari solusi terbaik untuk bangsa Indonesia," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement