Kamis 08 Mar 2018 18:03 WIB

HIPMI Jatim Dorong Pesantrenpreneur Jadi Program Nasional

Presiden Jokowi merespons dengan baik aspirasi tersebut

Logo HIPMI.
Foto: IST
Logo HIPMI.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur mendorong dan memperjuangkan agar program pengembangan kewirausahaan di pesantren atau biasa disebut "pesantrenpreneur" untuk menjadi program nasional yang terintegrasi dengan baik.

Ketua HIPMI Jatim, dr Mufti Anam, mengungkapkan telah mengajukan usulan itu kepada Presiden Joko Widodo, yakni pada saat Sidang Dewan Pleno II dan Rapat Pimpinan Nasional HIPMI di Tangerang.

"Kami telah sampaikan ke Pak Jokowi pada saat membuka acara HIPMI, dan Jatim secara khusus menyampaikan secara langsung soal pentingnya pesantrenpreneur kepada beliau," tuturnya.

Anam menjelaskan, Presiden Jokowi merespons dengan baik aspirasi tersebut, dan rencananya HIPMI akan dilibatkan dalam pengembangan program Pesantrenpreneur untuk melahirkan santri-santri pengusaha berkelas nasional dan dunia.

"Penguatan kewirausahaan di kalangan anak muda pesantren atau santri, selaras dengan program Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia yang intens mengajak anak-anak SMA dan kampus untuk berani berbisnis," katanya.

Sebelumnya, kata Anam, pemerintah juga terus mendorong bertumbuhnya kewirausahaan di kalangan anak muda, dengan mengajak anak muda jadi entrepreneur terutama di kalangan komunitas kreatif beberapa kota.

"Namun untuk segmen anak muda santri masih belum mendapat penanganan terencana dan terintegrasi. Oleh karena itu, kami di HIPMI punya PR besar bagaimana mencetak anak-anak muda pesantren untuk terjun ke dunia bisnis," katanya.

Anam mengaku, selama ini yang berjalan untuk pesantrenpreneur lebih berbentuk pelatihan dan bantuan peralatan, dan sangat terbatas di beberapa pesantren. 

"Programnya belum ditunjang, misalnya dengan riset dan intelejen pasar, manajemen hulu ke hilir, kolaborasi antar pesantren, atau pendanaan di mana Presiden Jokowi sudah mewacanakan Bank Wakaf," katanya.

Oleh karena itu, HIPMI berharap Presiden Jokowi bisa menggagas dan mengeksekusi kebangkitan ekonomi umat berbasis pesantren, dan mewujudkan "Pesantren Incorporated" dengan melibatkan koperasi pesantren dan unit-unit usaha yang digerakkan santri. 

Menurut dia, HIPMI merasa penting untuk memperjuangkan hal itu, agar semangat membangkitkan ekonomi anak-anak muda ini tidak hanya bergema sangat kencang di kota-kota besar, tapi sampai desa-desa yang notabene adalah basis pesantren.

Dia menambahkan, agar wacana keislaman mengarah ke penguatan ekonomi umat, dan tidak hanya berkutat pada perdebatan relasi agama dan kebhinekaan yang banyak berujung pada maraknya hoax dan provokasi isu SARA seperti di media sosial saat ini.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement