REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wisatawan mancanegara masih tetap memilih mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Dewata meskipun status Gunung Agung masih belum sepenuhnya normal. Gunung Agung saat ini berada pada level siaga.
"Meskipun keadaan Gunung Agung saat ini masih dalam kondisi tidak begitu aman, tapi tetap kami datang berlibur dan mencari sate dan babi guling di Bali," kata wisatawan Australia Gyngell Scott saat berliburan di Pantai Serangan, Denpasar, Jumat (9/3).
Scott yang baru pertama kali ke Bali itu mengatakan bagi orang Australia, Pulau Bali merupakan tujuan wisata paling pertama yang mereka pilih jika ingin berlibur. Dia menambahkan warga Australia sudah tahu keadaan Gunung Agung saat ini namun tidak terpengaruh dengan aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Bali itu.
Hal yang sama juga dikatakan wisatawan asal Portugal Catarina. Jika Gunung Agung meletus lagi dia akan tetap tinggal di Bali karena sudah pasti pesawat tidak akan diizinkan melakukan penerbangan.
"Di samping itu, kami juga tinggal dan beraktivitas di daerah yang aman dan tidak berdekatan dengan wilayah evakuasi," ungkap Catarina.
Sementara itu wisatawan asal Jerman Sarah mengatakan keinginannya datang ke Bali jauh lebih besar daripada memikirkan rasa takut tentang status Gunung Agung saat ini. Ia mengatakan, sudah 10 minggu berlibur di Pulau Dewata dan telah banyak membaca perkembangan status dan prediksi Gunung Agung. Meskipun prediksi tersebut memang sempat terjadi namun tidak menjadi persoalan baginya.
"Terkait aktivitas Gunung Agung itu menurut saya juga bisa terjadi di setiap tempat yang berdekatan dengan gunung yang masih aktif," katanya.
Hingga saat ini status Gunung Agung masih siaga atau level III setelah diturunkan dari status awas pada 10 Februari lalu. Meski berstatus siaga, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana tetap mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan pendakian dan beraktivitas di zona perkiraan bahaya, yaitu di seluruh area dalam radius empat kilometer dari kawah Gunung Agung.