REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Ratusan rumah dua desa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (8/3) siang diterjang banjir bandang atau banjir kiriman. Banjir terjadi setelah sebagain wilayah timur Situbondo diguyur hujan deras.
"Kalau di desa kami yakni Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, tercatat ada sekitar 400 rumah warga terdampak banjir bandang, dua rumah warga hancur atau rusak berat," ujar Kepala Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Sumakki saat dihubungi lewat telepon di Situbondo.
Ia mengatakan, banjir bandang atau luapan air Sungai Kalorkoran itu terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 14.00 WIB. Air sungai meluap secara tiba-tiba ke rumah warga di Dusun Cotek dan Dusun Sidodadi dan ketinggian banjir hingga mencapai satu meter lebih.
Sedangkan dua rumah warga yang mengalami rusak parah dan bahkan hancur akibat terjangan banjir bandang, katanya, posisinya berada di sekitar bantaran sungai.
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana banjir bandang di desa kami. Saat mendapatkan informasi saya bersama perangkat desa turun ke lokasi dan sempat meminta warga untuk meninggalkan rumahnya karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," ucapnya.
Sumakki menjelaskan, pihaknya meminta warganya untuk meninggalkan rumahnya karena banjir bandang yang hampir terjadi setiap tahun, baru kali ini banjir sangat besar.
"Kami masuk ke lokasi saja setinggi dada airnya, oleh karena itu kami meminta warga segera meninggalkan rumahnya," ujarnya.
Sementara Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan bahwa saat ini petugas tengah melakukan pendataan di lapangan rumah terdampak banjir bandang tersebut.
"Kalau data rumah terdampak banjir bandang di Desa Sumberwaru, kami masih mendata, sedangkan di Desa Sumberanyar yang terdampak banjir satu rumah yang berada di bantaran sungai desa setempat," katanya.