Kamis 08 Mar 2018 08:55 WIB

BPBD: Curah Hujan Maret Berpotensi Timbulkan Banjir

BPBD Bojonegoro terus mewaspadai ancaman banjir bandang.

Seorang bocah berusaha melintasi banjir di Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (2/12).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang bocah berusaha melintasi banjir di Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai ancaman banjir bandang di sejumlah kecamatan wilayah selatan. Curah hujan yang masih tinggi selama Maret berpotensi menimbulkannya.

"Kewaspadaan ancaman banjir bandang tetap kita lakukan, sebab curah hujan tinggi selama Maret berpotensi menimbulkan banjir bandang," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Kamis (8/3).

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, menyebutkan curah hujan tertinggi yang terjadi selama Maret bisa mencapai 401 milimeter.

Meskipun, lanjut dia, curah hujan pada Maret lebih rendah dibandingkan curah hujan selama Februari sebesar 500 milimeter, tetapi potensi banjir bandang tetap berpeluang terjadi. "Kalau hujan yang terjadi hanya kecil tetapi dengan durasi lama ya berpotensi terjadi banjir bandang," ucapnya.

Ia memberikan gambaran hujan yang terjadi sehari lalu intensitasnya tidak tinggi, tetapi durasinya lama sehingga menimbulkan banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Sekar dan Gondang. "Di Gondang, air banjir akibat meluapnya Kali Lor langsung surut," ujarnya.

Namun, lanjut dia, banjir bandang di Desa Miyono dan Sekar, Kecamatan Sekar, merendam sedikitnya 20 rumah warga dengan ketinggian berkisar 0,30-0,50 meter.

Selain itu, banjir bandang di desa setempat juga mengakibatkan tanah longsor, juga pondasi jembatan penghubung di Desa Klino, ambrol. "Jembatan sekarang tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat," kata Camat Sekar, Imam, menambahkan.

Berdasarkan pemetaan BPBD menyebutkan banjir bandang berpeluang terjadi di 14 desa di Kecamatan Temayang, Kepohbaru, Gondang, Kasiman, Sumberrejo, Malo dan Sekar.

Tanah longsor berpotensi terjadi di 17 desa yang tersebar di 12 kecamatan, antara lain, Kecamatan Ngraho, Temayang, Kalitidu, Trucuk, Gondang dan Tambakrejo.

Ketinggian Bengawan Solo

Sesuai laporan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro di bawah siaga banjir 11,40 meter, Kamis pukul 06.00 WIB.

Di hilirnya Babat, Karanggeneng, Laren dan Kuro, Lamongan, dalam waktu bersamaan masing-masing 6,46 meter, 4,48 meter, 3,53 meter (siaga I-hijau) dan 1,61 meter (siaga I-hijau).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement