Rabu 07 Mar 2018 19:09 WIB

Kendaraan Besar Ditargetkan Lewat Puncak Sebelum Lebaran

Bina Marga sedang fokus melakukan penguatan jalan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Kepolisian Resor (Polres) Bogor mulai membuka jalur Puncak dari Gunung Mas, Bogor, sampai Ciloto, Cianjur, Senin (19/2) pukul 12.00 WIB. Jalur ini sempat ditutup selama dua pekan pasca kejadian longsor di kawasan Gununt Mas, Riung Gunung dan Masjid Attawun pada Senin (5/2).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Kepolisian Resor (Polres) Bogor mulai membuka jalur Puncak dari Gunung Mas, Bogor, sampai Ciloto, Cianjur, Senin (19/2) pukul 12.00 WIB. Jalur ini sempat ditutup selama dua pekan pasca kejadian longsor di kawasan Gununt Mas, Riung Gunung dan Masjid Attawun pada Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jalur Puncak ditargetkan sudah bisa digunakan dengan normal sebelum Lebaran. Hal ini diungkapkan petugas Bina Marga Atyanto Busono yang menyatakan akan terus melakukan uji beban hingga jalur Puncak bisa digunakan dengan normal.

"Sekarang sedang dilakukan penguatan jalan yang lebih permanen. Proses pengerjaannya memang lama, tapi akan selalu dilakukan uji beban sampai batas tertentu, dan hasilnya kita laporkan kepada tim. Sebelum Lebaran kita target sudah evaluasi hasil uji beban itu," ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Atyanto Busono kepada Republika.co.id, Rabu (7/3).

Atyanto menyatakan proses pelaksanaan pekerjaan darurat sudah selesai dilaksanakan dan saat ini Bina Marga sedang fokus melakukan penguatan jalan. Beberapa langkah yang dilakukan yaitu pembuatan pondasi yang di-borpile, pemasangan tiang pancang hingga penguatan tebing.

Bina Marga akan melihat kekuatan proteksi dari dinding penahan yang dipasang. "Kita akan lakukan tes agar bisa mencapai beban lalu lintas yang normal. Nanti hasilnya akan kita sampaikan ke Korlantas dan Dishub," ujarnya.

Truk bermuatan besar disebut memang tidak mungkin melewati jalur Puncak karena lokasi dan jalurnya yang tinggi atau menanjak. Kemungkinan nantinya yang bisa melewati jalur tersebut maksimal adalah bus berukuran besar dan truk kecil.

Namun hal ini menyesuaikan hasil uji beban yang dilakukan Bina Marga. Jika konstruksi penahan permanen sudah selesai setengah atau dua pertiga maka akan mulai dilakukan uji coba. Pengerjaan penguatan jalan di jalur Puncak dilakukan di berbagai titik. Rata-rata tiap proyeknya baru mencapai 30 persen.

Atyanto mengatakan beban per-gandar di jalur Puncak sebenarnya tidak lebih dari 10 ton. Tetapi kalau secara total akan dilihat atau diuji apakah mampu menahan beban hingga 40 ton atau bisa lebih dan kurang. Namun sampai saat ini masih belum ditentukan secara pasti berapa beban yang ditargetkan karena masih fokus memperbaiki tanah bekas longsoran supaya stabil.

"Bus dan truk ya baru bisa lewat kalau pengerjaan penguatannya atau permanennya sudah berjalan mencapai kekuatan tertentu. Kalau target ya sebelum Lebaran sudah dibuka. Lebaran kan sebentar lagi, ya mungkin dua bulan lagilah," ujar Atyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement