Selasa 06 Mar 2018 22:20 WIB

Merasa Selalu Dicurangi, PBB Berikan Warning

Karena dicurangi, PBB tak miliki wakil di parlemen.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Ketua  Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra memberikan  keterangan kepada media saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra memberikan keterangan kepada media saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra memberikan peringatan keras kepada siapaun yang ingin mencurangi partainya. Pernyataan itu disampaikan Yusril, karena dia merasa selama dua periode PBB dicurangi dalam keikutsertaannya pada Pemilihan Umum (Pemilu). Akibatnya selama dua periode tersebut, PBB tidak memiliki wakil di parlemen.

"Paling tidak ini satu warning jangan coba-coba ganggu kami lagi di pemilu yang akan datang. Di pemilu sebelumnya kami dikerjain sampai dua periode kami tidak ada wakil di pusat," tegas Yusril, saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (6/3) malam WIB.

Sebelumnya, Yusril mengancam bakal mempidanakan komisioner KPU karena diduga melakukan tindak pidana. Jalur hukum itu ditempuh setelah KPU menyatakan PBB tidak lolos verifikasi faktual. Menurutnya da upaya yang dilakukan secara sistematis untuk menggagalkan PBB berpartisipasi pada Pemilu 2019.

"Makanya kami sangat keras kepada KPU. Kami akan pidanakan, dan pendirian saya masih tetap seperti itu," kata Yusril.

Yusril menambahkan, sebenarnya apabila tidak dicurangi PBB selalu lulus, karena pengurusnya tersebar di daerah-daerah dari Sabang sampai Marauke. Bahkan, kata Yusril, di Papua Barat PBB memiliki dua kursi, tapi kenapa suaranya selalu tidak cukup.

"Surat suara diperjualbelikan, itulah yang terjadi di Pemilu sebelumnya. Walikota Sabang itu dari PBB, itu indikasi untuk lihat apakah kami akan sukses dari Pilkada 2018," keluh Yusril.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement