Selasa 06 Mar 2018 19:29 WIB

TGB Beberkan Sejumlah Keberhasilan NTB

NTB kini tengah menyiapkan tiga kawasan potensial.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Gubernur NTB TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) memberikan tausyiahnya pada Tabligh Akbar bertajuk
Foto: Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) memberikan tausyiahnya pada Tabligh Akbar bertajuk "Urgensi Kepemimpinan dalam Islam" di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar-Raudlatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, beberapa hal yang menjadi prioritas pembangunan di daerah. Antara lain, pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan, peningkatan pelayanan dasar, pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman serta peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri, dan jasa produktif.

TGB menyebutkan, pembangunan di NTB sudah memenuhi sebagian besar hal-hal tersebut. Pada 2017, pertumbuhan ekonomi NTB nontambang tumbuh 7,1 persen, angka pengangguran sebesar 3,2 persen, dan menjadi salah satu provinsi yang progresif dalam penurunan angka kemiskinan.

"Pembangunan di NTB sudah memenuhi apa yang disebut dengan pembangunan inklusif. Ada pertumbuhan ekonomi, penurunan angka pengangguran, rasio gini dapat dikendalikan dan tingkat kemiskinan juga dapat diturunkan secara progresif," ujar TGB pada pembukaan Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Kortekrenbang) Regional 2 Tahun 2018 di Mataram, Selasa (6/3).

TGB menyampaikan, Kortekrenbang merupakan salah satu wadah bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk bersinergi melakukan sinkronisasi dan harmonisasi. TGB juga menyampaikan beberapa rencana besar yang sedang dilaksanakan NTB, yakni pembangunan tiga kawasan potensial seperti KEK Mandalika, kawasan Samota, dan Global Hub Bandar Kayangan.

Menurut TGB, penyelesaian pembangunan di tiga kawasan tersebut tidak bisa dilakukan Pemda, melainkan perlu dukungan dari pemerintah pusat. "Ketiga kawasan ini tidak bisa kami selesaikan sendiri dan masih perlu koordinasi dan regulasi dari pemerintah pusat. Demikian juga dukungan pendanaan dan segala yang diperlukan dalam pembangunan agar kawasan yang sangat potensial ini bisa berhasil di masa-masa yang akan datang," lanjut TGB.

Acara yang dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro ini diikuti 34 kementerian/lembaga dan 17 provinsi dari Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement