Selasa 06 Mar 2018 03:02 WIB

Jelang Asian Games, Pemerintah akan Perbaiki Kualitas Udara

Rekayasa udara akan disiapkan pemerintah untuk Jakarta dan Palembang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Ornamen Asian Games di Kota Tua, Jakarta
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Ornamen Asian Games di Kota Tua, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kualitas udara di daerah penyelenggara Asian Games. Siti menjelaskan, pemerintah perlu menyiapkan rekayasa udara baik di Jakarta maupun di Palembang untuk memperbaiki kualitas udara.

"Untuk kualitas udara baik terutama Jakarta dan Palembang kita harus menyiapkan rekayasa udaranya," kata Siti di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (5/3).

Menurut dia, kualitas udara sangat dipengaruhi oleh transportasi khususnya kendaraan bermotor. Berdasarkan data kualitas udara menggunakan standar WHO, maka kualitas udara di Palembang memenuhi standar WHO. Kendati demikian, Siti meminta agar pemerintah bersama masyarakat terus dapat menjaga kualitas udara tersebut.

Sedangkan, kualitas udara di Jakarta terpantau tak memenuhi untuk standar WHO. "Kalau yang Jakarta masih 35 mikro gram sedangkan standar WHO-nya 25 mikro gram. Jadi agak di atas tapi standarnya Indonesia-nya masih 65 mikro gram," kata dia.

Untuk mengatasi masalah kualitas udara, pemerintah pun mengeluarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait pengunaan bahan bakar bensin. Penggunaan bahan bakar bensin harus diganti dengan bensin yang memiliki timbal rendah. "Itu sekarang harus kita atur dan sudah ada peraturan menteri karena dari penggunaan bensin yang timbalnya tinggi harus diganti dengan bensin yang timbalnya rendah," kata Siti.

Siti menyebutkan penggunaan bahan bakar bensin dengan kualitas EURO 4 untuk kendaraan bermotor. Peraturan ini pun disebutnya telah berlaku pada tanggal 10 Maret 2017. Namun, aturan ini akan diterapkan secara bertahap dimulai di daerah penyelenggara Asian Games dan juga daerah penyelenggara pertemuan Bank Dunia dan IMF. "Harus dijaga kualitas udaranya betul-betul selalu bagus yaitu Palembang, Jabodetabek, kemudian Bali, Yogya, Surabaya, Banyuwangi, dan Labuan Bajo karena itu daerah-daerah yang akan dikunjungi," ujar dia.

Sementara itu, terkait antisipasi karhutla, Siti mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur Jambi dan juga Gubernur Sumatera Selatan untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap sejumlah desa terdekat yang rawan titik api. Ia mencatat terdapat sekitar 163 desa yang saat ini tengah diawasi oleh pemerintah daerah agar tak terjadi karhutla.

"Saya sudah kasih tahu harus dijaga desa-desa terdekat yang kalau kebakaran asapnya bisa masuk ke Jakabaring," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement