REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga di wilayah, Kemang, Jakarta Selatan, dihebohkan dengan kebisingan sekelompok motor layaknya geng motor. Mereka mengamuk dan merusak kendaraan secara membabi buta dengan senjata tajam.
Sehari sebelum kejadian itu, ternyata telah ditemukan terlebih dulu satu orang sekarat akibat luka berat. "Memang ada (anggota Polri mengalami luka). Seseorang ditemukan terkapar, kemudian dibawa ke RS diamankan dan diberi pertolongan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/3).
Korban yang ditemukan sekarat itu merupakan anggota Kesatuan Korps Brimob Polri, bernama Bharada Yasri Abdulmas. Dia ditemukan terkapar di depan lokasi dengan luka tusuk dan memar pada Ahad (4/3) sekitar pukul 04.00 WIB. Dan warga mengatakan memang sempat ada keributan sehari sebelum aksi pengrusakkan itu.
Yasri diduga dikeroyok ketika ke luar dari Dronk Restaurant and Bar. Sekelompok orang menggunakan helm diduga mengeroyok Yasri yang hendak ke sebuah mini market tak jauh dari lokasi. Setelah korban terkapar tak berdaya, para pelaku kabur.
"Pengerusakan beberapa motor dan mobil, juga ada yang teraniaya di situ. Ada beberapa kendaraan yang lewat lalu merusak kendaraan-kendaraan di wilayah Kemang itu sambil teriak-teriak. Ini masih dicek Polres Jaksel seperti apa itu kasus dan siapa pelakunya," jelas Argo.
Sejauh ini, polisi masih menyelidiki apakah aksi kekerasan terhadap Yasri masih berkaitan dengan aksi orang-orang diduga geng motor yang melakukan pengerusakan dan penyerangan terhadap beberapa orang dan kendaraan di lokasi yang sama pada esok harinya. "Masih kita cari keterkaitannya," ucap Argo lagi.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral beredar di media sosial, sekelompok motor beramai-ramai menghancurkan kendaraan yang ada di sekitar wilayah Kemang, Jakarta Selatan. Sekelompok orang diduga geng motor dan ramai berteriak-teriak itu, diduga melakukan aksinya pada Senin (5/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Lokasinya berada di sekitar Mc Donalds Kemang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika