Senin 05 Mar 2018 16:28 WIB

Calon Bupati Purwakarta, Anne akan Revitalisasi 366 Posyandu

Permasalahan yang paling sering diaspirasikan masyarakat Purwakarta tetap kesehatan.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Calon Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika
Calon Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Isteri Dedi Mulyadi yang juga Calon Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, berjanji akan fokus pada revitalisasi posyandu. Revitalisasi ini bukan dititikberatkan pada pembangunan fisik. Melainkan, akan melengkapi alat-alat kesehatan. Salah satunya, menyediakan tabung oksigen dan alat uap untuk bayi atau balita yang menderita gangguan pernapasan. "Kita ingin, posyandu ini menjadi media pertolongan pertama bagi masyarakat. Terutama, kalangan menengah ke bawah," ujar Anne, kepada Republika, Senin (5/3).

Menurut Anne, jika terpilih nanti jadi bupati, dirinya akan menyempurnakan program yang sudah digulirkan oleh suaminya. Salah satunya, fokus pada masalah kesehatan. Karena, setelah hampir tiga pekan berkeliling kampanye, permasalahan yang paling sering diaspirasikan masyarakat Purwakarta tetap kesehatan. Karena itu, lanjut Anne, langkah yang akan dilakukannya yaitu mensinergikan program yang sudah jalan dengan yang baru. Seperti, program kartu jaminan Purwakarta istimewa, itu sudah sangat memudahkan dan efektif buat warga berobat.

Program ini, akan disinergikan atau disempurnakan dengan layanan kesehatan lainnya. Salah satunya, revitalisasi posyandu tersebut. Pasalnya, revitalisasi ini sangat penting. Apalagi, saat ini layanan di posyandu masih itu-itu saja. Yaitu, hanya penimbangan bayi dan balita serta pemberian imunisasi. "Ke depan, kita akan lengkapi dengan tabung oksigen dan alat uap untuk meredakan penyakit saluran pernapasan," ujar Anne.

Posyandu yang dilengkapi dengan alat kesehatan itu, minimalnya satu desa dua titik. Dengan begitu, kedepan akan ada 366 posyandu yang dilengkapi alat-alat tersebut. Ada alasan tersendiri, lanjut Anne, kenapa posyandu harus dilengkapi alat-alat tersebut. Karena, saat dirinya berkeliling untuk kampanye, Anne menemukan kasus balita yang mengalami gizi buruk, disertai dengan penyakit bawaan. Selain itu, balita tersebut mengalami radang saluran pernapasan.

"Orang tuanya tak bisa membawa ke RS, karena keterbatasan biaya dan jaraknya jauh. Makanya, alat-alat kesehatan nantinya harus semakin dekat dengan masyarakat," ujar Anne. Agar bayi dan balita yang membutuhkan pertolongan pertama, bisa menjangkau tenaga medis yang ada di posyandu. Namun jika penyakitnya benar-benar berat, maka harus segera dibawa ke puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit terdekat. N Ita Nina Winarsih (ita)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement