Ahad 04 Mar 2018 01:50 WIB

Politikus PDIP: Hoaks Jangan Dimainkan di Pilgub Jateng

Masyarakat diminta berhati-hati terhadap berita yang tidak jelas kebenarannya.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Hoax. Ilustrasi
Foto: Indianatimes
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Anggota DPR RI Juliari P. Batubara mengaku khawatir hajat pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018 dikotori oleh berita- berita palsu atau hoaks yang menyesatkan. Ia pun meminta masyarakat berhati-hati terhadap penyebaran berita atau kabar yang belum jelas kebenarannya.

"Dalam setiap kesempatan saya selalu mengingatkan agar jangan mudah percaya berita yang belum jelas kebenarannya, dan senantiasa mengkonfirmasi sumbernya," ujar Juliari di Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (3/3).

Politikus PDIP itu mengakui, kekhawatiran hoaks ini dimainkan dalam Pilgub Jawa Tengah. Apalagi cara-cara yang tak sehat tersebut kini sudah menggejala. "Karena berita-berita hoaks tidak bisa disetop 100 persen," ucapnya.

Namun, menurutnya masih ada upaya- upaya yang bisa dilakukan untuk menangkal. Misalnya masyarakat (para pemilih) agar lebih selektif dan tidak lekas percaya terhadap penyebaran berita- berita hoaks tersebut. Oleh karena itu, ia pun mengembalikan kepada seluruh warga Jawa Tengah, agar jangan langsung percaya berita- berita seperti itu.

"Bila perlu, jika memang tidak jelas sumber maupun asal- usulnya disarankan untuk dihapus saja. Ya mudah- mudahan tidak sampai ada, karena memang meresahkan," tegas anggota Komisi VI DPR RIini.

Masih terkait dengan maraknya kabar yang menyesatkan, Juliari juga sangat mendukung langkah aparat kepolisian, yang terus memerangi berita- berita hoaks di tengah masyarakat.

Termasuk dalam menindak para pelakunya, seperti halnya yang sudah dilakukan terhadap para anggota Muslim Cyber Army (MCA), di beberapa daerah, baru- baru ini.

"Kita lihat seperti kemarin, Polri sudah melakukan tindakan terkait MCA, makanya kita dukung dan saya kira enggak usah ragu- ragu dalam menindak tegas terhadap para pelaku penyebar berita hoax tersebut," katanya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement