Sabtu 03 Mar 2018 21:08 WIB

Ini Penjelasan Seskab Soal Pertemuan PSI-Jokowi di Istana

Pertemuan petinggi PSI dan Jokowi menimbulkan kecurigaan pihak-pihak tertentu.

Ketua PSI Grace Natalie dan dua orang perwakilan PSI usai bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis (1/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Ketua PSI Grace Natalie dan dua orang perwakilan PSI usai bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Kamis (1/3) di Istana Kepresidenan hanya sebatas silaturahim.

"Tentunya ini dalam rangka silaturahim, tidak ada materi yang sifatnya khusus karena pasti Presiden memahami bahwa Istana bukan untuk kegiatan bersifat politik praktis," ujar Pramono saat berada di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (3/3).

Pramono menyampaikan hal tersebut, menanggapi adanya kritik dari para tokoh maupun pengamat yang menyebut pertemuan itu akan menimbulkan kecurigaan pihak-pihak tertentu. Menurutnya, pertemuan itu wajar dilakukan antara presiden dengan pengurus partai politik, namun tentunya dengan batasan-batasan tertentu.

"Bahwa silaturahim sebagai presiden tetap diperbolehkan," katanya.

Pramono mengapresiasi langkah anak muda yang memilih untuk terjun dalam suatu wadah partai politik. Pasalnya, kata dia, kehadiran anak muda di partai politik akan mampu mengubah wajah perpolitikan di Indonesia ke arah yang lebih baik lagi ke depannya.

"Sehingga perlu anak muda sekarang supaya yang baik-baik itu mau bergabung di partai politik, jangan yang gak baik saja. Kalau itu bisa dilakukan pasti dunia politik akan lebih baik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement