REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara di hadapan ratusan petani tembakau di Wonomerto, Probolinggo, inisiator Rancangan Undan-Undang (RUU) Pertembakauan Mukhamad Misbakhun berkomitmen dalam mengawal RUU Pertembakauan yang mengedepankan kepentingan petani tembakau. Menurutnya, persoalan tembakau jika hanya diseret pada permasalahan kesehatan saja, maka akan menimbulkan ketidakadilan.
Hal ini dikarenakan, tembakau sebagai komoditas pertanian yang sudah turun temurun dibudidayakan oleh masyarakat sebagaimana masyarakat petani tembakau di Probolinggo adalah menyangkut masalah ekonomi dan budaya yang tidak bisa begitu saja dinafikan. Belum lagi persoalan petani tembakau, diantaranya penyediaan bibit tembakau unggul, dan pembiayaan permodalan yang dibutuhkan petani. Pada konteks inilah, Negara harus hadir dalam memberikan perlindungan kepada petani tembakau.
“Petani tembakau adalah konstituen saya. Karena itu, Saya berkomitmen akan istiqomah mengawal kepentingan petani tembakau melalui RUU Pertembakauan,” tegas Misbakhun, dalam keterangannya Jumat (2/3).
Misbakhun yang memanfaatkan momentum reses DPR untuk pulang kampung, mengatakan bahwa Probolinggo merupakan salah satu sentra penghasil tembakau terbesar di Jawa Timur. Propinsi Jawa Timur sendiri adalah kontributor terbesar cukai tembakau nasional dari total pendapatan 154 triliun.
"Karena Probolinggo sebagai salah satu sentra penghasil tembakau, maka menjadi urgen untuk perlindungan petani tembakau," kata Misbakhun.
Politisi Partai Golkar itu mengingatkan petani tembakau perlunya tata niaga tembakau. Hal ini penting agar adanya hubungan yang saling menguntungkan antara petani tembakau dengan industri hasil tembakau.
"Perlu diatur tata niaga tembakau terutama import untuk melindungi petani tembakau," tegasnya.
Pria kelahiran Pasuruan ini kembali menegaskan komitmennya untuk berada di tengah-tengah masyarakat tembakau.
"Dapil Pasuruan-Probolinggo itu sentra tembakau. Sudah menjadi tanggung jawab saya berada di tengah-tengah masyarakat tembakau untuk memperjuangkan hak-hak petani tembakau," katanya.
Ketua PK Partai Golkar Nurwahid yang hadir pada silaturrahmi dengan petani tembakau, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Misbakhun. Ia pun berkomitmen untuk menjadi bagian dari perjuangan Bapak Misbakhun menjaga konstituennya.
“Saya berharap Bapak Misbakhun bisa menjadi bagian dari solusi atas persoalan petani tembakau yang selama ini dihadapi masyarakat, salah satunya adalah bagaimana agar tembakau Wonomerto bisa masuk dan terserap oleh pabrik rokok,” harap Nurwahid yang mewakili aspirasi petani tembakau.