REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur Jawa Barat Sudrajat berjanji akan memperjuangkan jamaah haji asal Jabar bisa berangkat dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Untuk merealisasikannya, pasangan Sudrajat-Akhmad Syaekhu (ASYIK) akan membangun asrama haji representatif di sekitar Majalengka.
"Seandainya BIJB Kertajati dijadikan tempat pemberangkatan haji, harus ada asrama (embarkasi) haji. Bagaimana mungkin kalau jamaah haji Jabar mau diberangkatkan dari Kertajati kalau asramanya ada di Kota Bekasi. Jarak Kota Bekasi-Majalengka sekitar 160 km. Belum lagi kemacetan sepanjang jalur tol yang tidak bisa diprediksi," ujar Sudrajat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3).
Menurut Sudrajat, pembangunan asrama haji bisa menggunakan lahan Pemprov Jabar atau melakukan pembebasan lahan. Pemprov Jabar memiliki cukup anggaran untuk membebaskan lahan. Asrama haji, kata dia, musti layak sehingga calon jamaah haji merasa nyaman.
"Sebanyak 38.593 jamaah berasal dari Jabar. Artinya gedung asrama haji harus menampung sedikitnya 40 ribu jamaah," ujar dia.
Sudrajat mengatakan, paling penting Pemprov Jabar segera menuntaskan pembangunan BIJB. Saat ini pembangunan terkendala PP 40 Tahun 2012 sehingga runway BIJB Kertajati sepanjang 3.000 meter tidak mendapatkan alokasi dana dari APBN.
"Bandara Kertajati semula diharapkan bisa selesai bersamaan dengan Tol Cisumdawu. Tapi progres pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) meleset dari skenario. Nanti di masa kepemimpinan saya, semua pembangunan akan dipercepat supaya masyarakat Jabar merasakan manfaatnya," ujar dia.
Anggota DPRD Jabar dari Partai Gerindra Daddy Rohanady menambahkan, dari tiga paket pekerjaan BIJB, baru paket I yang tuntas. Dua paket lainnya masih berjalan.
"Sisi udara (runway 2.500 meter), taxi way, dan apron memang sudah 100 persen. Namun, fasilitas darat dan navigasi belum selesai. Suplai listrik dan genset juga belum," kata Daddy.