Jumat 02 Mar 2018 09:22 WIB

Ustaz Somad, TGB, dan Pemimpin yang Menolong Agama Allah

Ustaz Somad dinilai sebagai perekat silaturrahim umat Islam di seluruh Indonesia.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Budi Raharjo
Ustaz Abdul Somad
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad dan Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Madji atau akrab disapa Tuan Guru Bajang melakukan aktivitas di Jambi dalam dua hari terakhir. Kedua ulama ini dalam beberapa kesempatan tampil bersama dan saling melempar pujian.

Ustaz Somad dan TGB bahkan Kamis (1/3) kemarin sama-sama tampil sebagai penceramah di Masjid Al Ihsaniah, Kota Seberang, Jambi. Keduanya bergantian tampil memberikan tausiah di hadapan ribuan jamaah. Kedua tokoh umat itu juga akan satu panggung lagi pada acara tabligh akbar di Masjid besar Asy-Syuhada, Simpang Rimbo, Kota Jambi, Jumat (2/3) siang ini.

Pemandangan menarik terlihat ketika keduanya meninggalkan Masjid Al Ihsaniah. TGB dan Ustaz Somad sama-sama meninggalkan lokasi dengan menaiki perahu mesin kecil yang mengarungi sungai terbesar dan tepanjang di Sumatra, Sungai Batanghari.

Keduanya duduk saling berhadapan di bagian tengah perahu. Tak lupa TGB dan Ustaz Somad menggunakan baju pelampung demi keselamatan. "Perjuangan berlanjut menyeberangi Sungai Batanghari yang lebar dan cukup berombak arusnya. Bismillah ya Allah," tulis TGB lewat unggahan video di instagram resmi miliknya.

Setelah dari Masjid Al Ihsaniah, Ustad Somad berceramah di Masjid Agung Al-Mubaraq, Kabupaten Bungo, Jambi. Kemudian berlanjut ke Masjid As-Shulton Kabupaten Sarolangun.

Sementara TGB melanjutkan agendanya memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri Sultan Thaha, Kota Jambi. Cucu dari Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid itu memberikan pencerahan tentang pemahaman Hubbul Wathan Minal Iman atau nasionalisme sebagai bagian dari iman.

TGB dan Ustaz Somad merupakan dua pemuka agama yang rajin melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Indonesia. Keduanya juga selalu mendapat sambutan antusias dari jamaah.

Ustaz Somad dan TGB sama-sama lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Ustaz Somad menyelesaikan S2 di Daar al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko dengan gelar LC MA. TGB menamatkan S2 sampai S3 di Al Azhar.

photo
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB)

Pemimpin penolong agama Allah

Saat memberikan tausiyah di Masjid Al Ihsaniah, Ustaz Somad memuji sosok TGB sebagai pemimpin yang mampu menjalankan prinsip yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi, kata Ustaz Somad, mengajarkan bahwa niat seseorang memimpin suatu kaum harus murni untuk menolong agama Allah SWT.

"Bapak TGB, senior saya, berkuasa bukan untuk mencari kehormatan. Beliau sudah lahir dari keluarga terhormat. Bukan untuk jadi terkenal, kakek beliau adalah kiai terkenal dan jadi pahlawan nasional. TGB niatnya hanya satu, yaitu mengabdi untuk menolong agama Allah," kata Ustaz Somad.

Ustaz Somad memuji langkah TGB yang maju ke dunia politik dengan latar belakang sebagai santri dan sekarang juga ulama. Hal ini harus jadi motivasi bagi para santri yang sekarang masih menimba ilmu di pondok pesantren. Agar bisa berbuat lebih banyak untuk umat Islam dan untuk negara, santri harus berani maju menjadi penguasa.

Jika kekuasaan sudah di tangan, maka niat untuk memperbaiki kehidupan umat dan bangsa dengan menegakkan syariat Islam akan lebih mudah. "Kalau saya sebagai ustaz hanya bisa ceramah, hanya bisa mengimbau, misalkan harus bayar zakat, shalat berjamaah ke masjid. Belum tentu diiyakan orang. Tapi kalau sudah gubernur, bupati, wali kota yang mengimbau lewat peraturan yang mereka buat, orang langsung mau ikut," ujar Ustaz Somad.

Ustaz Somad  mengatakan, bagi siapa yang berniat dan melakukan sesuatu untuk menolong agama Allah SWT, maka Allah SWT akan menjaga dan memberikan jalan terbaik baginya. Ia lalu mengisahkan tentang Nabi Muhammad di awal-awal mulai berdakwah di Kota Makkah.

Saat itu Nabi Muhammad tak berani shalat di depan Ka'bah karena selalu mendapatkan intimidasi dari kelompok Quraish seperti Abu Jahal dan Abu Lahab. Tapi setelah Nabi berkuasa menjadi pemimpin, Nabi dapat dengan mudah merebut Kota Makkah dan memperbaiki seluruh sisi kehidupan masyarakat agar sesuai dengan aturan Allah SWT.

"Nabi dimudahkan untuk menyebarkan ajaran Islam setelah menjadi penguasa. Dulu ketika belum berkuasa di Makkah, Nabi tidak berani shalat di Masjidil Haram karena gangguan dari pengikut-pengikut Abu Lahab, Abu Jahal," kata Ustaz Somad menambahkan.

Perekat umat

Sebaliknya, TGB memuji keteguhan langkah yuniornya itu di jalan dakwah. Ia menegaskan gerak dakwah Ustaz Somad di berbagai daerah di Tanah Air yang selalu disambut meriah, murni untuk kegiatan dakwah, tidak ada motif politik. "Misi Ustaz Somad murni untuk silaturahim, memberikan ilmu dan menjaga persatuan usmat Islam," kata TGB.

 .

Menurutnya, Ustaz Abdul Somad tak punya obsesi politik. Ia bergerak, dari satu tempat ke tempat lain untuk kumpulkan energi umat. "Ini agar umat dapat bersama-sama bergerak menuju pada kebaikan, kejayaan dan kemulyaan," kata TGB, balik memuji Ustaz Somad di hadapan ribuah jamaah Masjid Al Ihsaniah.

Dengan alasan itulah, TGB mendukung safari dakwah yang rutin dilakukan Ustaz Somad dari hari ke hari. TGB melihat Ustaz Somad sebagai perekat silaturrahim umat Islam di seluruh Indonesia. Andai persatuan umat ini dapat terus dijaga, TGB yakin manfaatnya tak lain untuk keutuhan umat Islam dan juga NKRI.

TGB pun mengajak jamaah yang hadir di Masjid Al Ihsaniah untuk mendoakan Ustaz Somad. Mereka berharap Ustaz Somad selalu dijaga oleh Allah SWT. "Semoga UAS dipelihara Allah SWT. Terus menguatkan nilai-nilai Islam," ucap TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement