Jumat 02 Mar 2018 06:33 WIB

Anies Ingin 'Gerebek Museum' Tingkatkan Interaksi Warga

Anies Ingin setiap RW di DKI mendapat jadwal giliran mengunjungi museum.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ratna Puspita
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri).
Foto: ANTARA FOTO
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan setiap RW di Ibu Kota mendapat jadwal giliran mengunjungi museum. Program yang dinamai 'Gerebek Museum' itu diharapkan bisa meningkatkan interkasi antar warga yang saat ini dinilainya sangat kurang.

"Tujuan utama kita di Jakarta adalah meningkatkan interaksi antarwarga. Salah satu tempat interaksi terbaik adalah museum-museum," kata dia di Balai Kota, Kamis (1/3).

Anies mengatakan, yang bisa mengapresiasi museum, interaksinya akan tinggi. Ia menilai, warga Ibu Kota saat ini tingkat interaksinya masih terbatas. Dia berharap besar terhadap museum-museum di Jakarta yang berjumlah kurang lebih 72 museum bisa menarik minat warga menjadi lebih besar. "Kita berharap museum di Jakarta bukan hanya jadi rujukan di Indonesia tapi Asia Tenggara," ujar dia.

Anies mengatakan, pengelola museum juga harus berbenah. Ia menantang setiap kepala museum untuk membuat museum yang dikelolanya menjadi semakin menarik sehingga orang yang berkunjung ke museum mendapat pengalaman berharga. Jangan sampai, kata dia, orang datang justru kapok untuk datang lagi lantaran museum tidak menarik.

Menurutnya, museum bukan soal barang atau sebuah produk. Anies menilai museum adalag tentang pengalaman, tentang refleksi, tentang proses atas yang dijalani orang-orang yang datang ke tempat tersebut dan keluar mendapatkan sesuatu yang baru. Aspek inilah yang menurutnya seringkali hilang dari museum.

"Museum itu bukan sekedar storage, bukan tempat penyimpanan, museum itu tempat pengalaman. Karena itu setiap mengunjungi museum harus pulang dengan pengalaman baru. Museum itu mengubah dari perjalanan waktu menjadi ruang," katanya.

Untuk merealisasikan 'Grebek Museum', Anies meminta dinas pariwisata, dinas perhubungan, dinas pendidikan, dan dinas-dinas yang lain berkolaborasi. Ada kurang lebih 2.700 RW di Jakarta. Jika setiap RW dijadwalkan untuk mendapat giliran ke museum maka pengelolaan dari transportasi hingga teknis penjadwalan harus rapi.

Menurutnya, pemprov tak susah jika menyediakan bus untuk mengangkut warga ke museum-museum. Anies menyebut Pemprov DKI punya bus cukup banyak untuk memfasilitasi program itu. Yang terpenting, kata dia, yakni menggerakkan warga untuk datang ke museum.

Anies mengatakan, untuk warga kelas menengah di Jakarta, relatif mudah jika ingin pergi ke museum menggunakan mobil pribadi di setiap akhir pekan. Tapi, kata Anies, bagi warga di kampung-kampung biasanya pergi tidak sendirian, tapi selalu bersama rombongan atau bersama-sama tetangga.

"Pemerintah siapkan transportasinya. Jadi nanti tiap Sabtu-Minggu, bus ini datang ke Museum Layang-Layang misalnya, nanti Museum BI, dijadwalkan saja, diputar, sehingga busnya datang, mau ikut semua boleh, mau ditambahin kendaraan sendiri boleh," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement