REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Sebanyak enam rumah warga di Kota Malintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, tertimbun longsor pada Kamis sekitar pukul 14. 30 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Luthfi Ar di Lubukbasung, Kamis (1/3), mengatakan, keenam rumah yang tertimbun material longsor pada bagian teras itu milik Anisbai (50), Suardi (70), Muhammad Nur (70) dan Nurbaini (65), Rosma (55) dan Rosdi (52). "Material longsor menimbun teras rumah korban sekitar 20-30 sentimeter," katanya.
Longsor disebabkan oleh akibat curah hujan tinggi melanda daerah itu. Material longsor itu telah dibersihkan oleh anggota satuan tugas BPBD, dibantu pemerintah kecamatan, masyarakat setempat dan lainnya.
Selain menimbun teras rumah, longsor juga menimbun badan jalan yang menghubungkan Koto Malintang menuju Tanjung Sani sebanyak empat titik.
Akibatnya, mobil ambulans yang membawa mayat warga Sungai Tampang, Nagari Tanjung Sani, dari Pakanbaru, Riau, tidak bisa melewati daerah itu akibat jalan tertimbun material longsor.
Sehingga mayat tersebut dibawa ke rumah duka di Sungai Tampang, menggunakan kapal milik BPBD setempat. Saat ini material longsor telah selesai dibersihkan dan kendaraan sudah bisa melewati daerah itu. "Tidak ada korban jiwa akibat longsor dan kerugian sedang didata," katanya.
Dengan kejadian ini, dia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara menghindari daerah rawan longsor dan banjir saat curah hujan tinggi agar tidak menjadi korban jiwa.
Sementara itu, Wali Nagari Koto Malintang, Nazaruddin menambahkan, pemilik rumah telah dievakuasi ke rumah saudaranya yang tidak jauh dari lokasi itu. "Saat ini bantuan darurat dari pemerintah sudah diberikan kepada korban," katanya.