Kamis 01 Mar 2018 15:31 WIB

Polri: BNN Jadi Tantangan Heru Winarko

BNN merupakan ujung tombak pencegahan dan pemberantasan narkoba di Indonesia.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Pelantikan Kepala BNN. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko (kiri) menerima ucapan selamat dari Presiden Joko Widodo usai pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Pelantikan Kepala BNN. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko (kiri) menerima ucapan selamat dari Presiden Joko Widodo usai pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto berharap Inspektur Jenderal Heru Winarko dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal sebagai kepala Badan Nasional Narkotika (BNN). Apalagi, BNN merupakan ujung tombak pencegahan dan pemberantasan narkoba di Indonesia.

"Ini merupakan satu tantangan bagi beliau tentunya kita harapkan beliau mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah diraih oleh pak Buwas (Budi Waseso) selama ini," kata dia di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (1/3).

Setyo menambahkan keputusan Presiden Joko Widodo menunjukkan kualitas Heru. Dia pun mengucapkan selamat kepada Heru yang atas jabatan barunya. 

"Tentunya beliau salah satu putra terbaik Polri mendapatkan amanah untuk memimpin BNN," kata Setyo.

Heru Winarko resmi dilantik menjadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kamis (1/3). Heru dilantik sesuai Keputusan Presiden Nomor 14/M/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BNN. Heru menggantikan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso yang pensiun Maret 2018. 

Heru diketahui memiliki karir panjang di bidang penegakkan hukum. Lulusan Akademi Kepolisian 1985 itu lebih sering berkecimpung di bidang reserse selama bertugas di Korps Bhayangkara. 

Jenderal bintang dua itu sempat menjabat sebagai kepala Polres Metro Jakarta Pusat. Dia menduduki kursi Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus pada 2009. Setahun kemudian, dia menjadi Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim.

Pria kelahiran 1 Desember 1962 itu lalu dimutasi menjadi asisten deputi 4/V Kamnas Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Kemudian pada 2012, dia menjadi Kapolda Lampung.

Setelah tiga tahun di Lampung, Heru kembali ke Kemenko Polhukam sebagai staf ahli bidang ideologi dan konstitusi. Terakhir, pada 15 Oktober 2015 lalu, Ketua Sementara KPK Taufiqurachman Ruki melantik Heru menjadi Deputi Penindakan KPK. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement