Kamis 01 Mar 2018 15:20 WIB

Korban Keracunan Makanan di Sukabumi Bertambah Jadi 83 Orang

Sebanyak 31 korban tambahan terdata Rabu malam.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga yang menjadi korban keracunan di Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi terus bertambah. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi Hendra Priatna mengatakan hinggai ini sudah 83 korban yang terdata.

Sebelumnya, kasus keracunan massal menimpa puluhan warga di Kampung Ciparanje Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (28/2) dini hari. Mereka mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan yang disajikan dalam acara syukuran pernikahan salah satu warga yang digelar pada Selasa (27/2) sore.

Terus bertambahnya jumlah korban diduga karena banyak warga yang menghangatkan kembali masakan yang diduga penyebab keracunan dan mengkonsumsi makanan tersebut.  "Total jumlah warga yang keracunan hingga Kamis (1/3) pagi sebanyak 83 orang," Hendra Priatna kepada wartawan Kamis.

Penambahan jumlah korban keracunan lanjut dia terpantau terjadi pada Rabu (28/2) malam. Pada Rabu siang jumlah korban keracunan yang tercatat masih sekitar 50 orang. Namun pada malamnya sekitar 31 warga mengalami gejala keracunan seperti mual-mual, pusing, dan muntah.

Mereka kata Hendra diduga memakan kembali makanan yang diberikan dalam acara syukuran pernikahan salah satu warga. Padahal ungkap Hendra, petugas puskesmas dan aparat setempat telah mengimbau warga agar tidak mengkonsumsi makanan yang diduga penyebab terjadinya keracunan. Namun, kata dia, ada sebagian warga yang belum mengetahuinya atau mengabaikan imbauan tersebut.

Para korban keracunan tutur Hendra, telah mendapatkan penanganan medis baik di Puskesmas Nagrak maupun posko yang dibuka di kampung tersebut. Hasilnya lanjut dia saat ini semua korban keracunan yang berada di puskesmas telah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

Terakhir lanjut Hendra, ada satu pasien yang baru dipulangkan dari puskesmas pada Kamis pagi. Selain di puskesmas korban keracunan lainnya mendapatkan perawatan di rumah sakit sebanyak lima orang.

Hendra mengungkapkan, petugas Dinkes juga telah mengambil sampel makanan yang diduga sebagai penyebab terjadinya keracunan. Sampel tersebut lanjut dia sudah dibawa langsung ke laboratorium di Bandung.

"Makanan yang disajikan dalam hajatan tersebut antara lain nasi, bihun, mie biasa, daging ayam, dan sayuran. Hasil pemeriksaan sampel makanan membutuhkan waktu selama seminggu," ujar Hendra.

Di sisi lain RSUD Sekarwangi menangani sebanyak lima orang korban keracunan. Humas RSUD Sekarwangi Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, Ramdansyah kepada wartawan mengatakan, ke lima pasien telah mendapatkan perawatan intensif di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Sekarwangi sejak Rabu dini hari.

Menurut Ramdansyah, ke lima pasien ini terdiri atas tiga orang dewasa dan dua orang anak kecil. Mereka adalah Rizli (3 tahun), 2. Andri (2 ), Eti (25), Wati (40), dan Titih  (60).

Ke limanya merupakan warga Kampung Ciparanje RT 02 RW 15 Desa Nagrak Utara. Kondisi pasien lanjut dia mulai membaik dan diperkirakan pada Kamis (1/3) akan pulang ke rumahnya masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement