REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan jumlah pengguna jasa transportasi baik angkutan udara tujuan domestik dan internasional, angkutan laut, dan kereta api pada Januari 2018 dibandingkan dengan Desember 2017.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan jumlah penumpang angkutan udara tujuan domestik yang diberangkatkan pada Januari 2018 tercatat sebanyak 7,6 juta penumpang atau turun 8,65 persen dibanding Desember 2017 yang sebanyak 8,3 juta penumpang.
"Penumpang angkutan udara tujuan luar negeri juga turun 5,93 persen menjadi 1,3 juta penumpang," kata Suhariyanto di Jakarta, Kamis (1/3).
BPS mencatat penurunan jumlah penumpang domestik pada bandara utama terjadi di Bandara Soekarno-Hatta sebesar 16,96 persen menjadi 1,75 juta penumpang dan Bandara Juanda, Surabaya turun sebesar 6,23 persen menjadi 689,8 ribu penumpang.
Untuk tujuan internasional, penurunan terjadi di Bandara Hasanuddin, Makassar sebesar 33,33 persen menjadi 8.200 penumpang dari sebelumnya 12.300 penumpang, dan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta sebesar 19,90 persen atau menjadi 614,2 ribu penumpang.
Sementara itu, jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada Januari 2018 sebanyak 34,7 juta orang atau turun 5,68 persen dibanding Desember 2017. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan penumpang Jabodetabek sebanyak 28,1 juta penumpang atau 80,87 persen dari total penumpang kereta api.
"Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera," kata Suhariyanto.
Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api naik 3,19 persen menjadi 4,0 juta ton. Sebagian besar barang yang diangkut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 2,8 juta ton atau 69,18 persen dari total barang yang diangkut.
Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Januari 2018 tercatat 1,7 juta orang atau turun 1,40 persen dibanding Desember 2017 yang berjumlah 1,72 juta penumpang. Penurunan terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 59,13 persen, Balikpapan sebesar 42,94 persen dan Makassar 2,30 persen. Penurunan juga terjadi pada jumlah barang yang diangkut, yakni sebesar 1,44 persen menjadi 22,9 juta ton.