Kamis 01 Mar 2018 07:10 WIB

KPK Bawa Empat Orang dari OTT Kendari

KPK berencana mengungkapkan operasi tangkap tangan Wali Kota Kendari dan ayahnya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Calon Gubernur Sulawesi Tenggara Asrun (kedua kiri) dan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (tengah) berjalan untuk menjalani pemeriksaan saat tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (28/2) malam. KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Asrun dan Adriatma, mantan Kepala BPKAD Kendari Fatmawati Faqih dan pemilik dan Direktur PT Indo Jaya dan PT Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Calon Gubernur Sulawesi Tenggara Asrun (kedua kiri) dan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (tengah) berjalan untuk menjalani pemeriksaan saat tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (28/2) malam. KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Asrun dan Adriatma, mantan Kepala BPKAD Kendari Fatmawati Faqih dan pemilik dan Direktur PT Indo Jaya dan PT Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diyansyah menyebutkan, timnya di Kendari, Sulawesi Tenggara, akan membawa empat orang untuk diperiksa di KPK menuju Jakarta. Keempatnya terdiri dari unsur penyelenggara negara, mantan penyelenggara negara, dan pihak swasta. 

"Malam ini, sepanjang jadwal penerbangan masih ada, direncanakan akan dibawa ke Jakarta sekitar empat orang," ujar Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/2).

Febri menerangkan, setelah sampai di KPK, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutannya. Setelah pemeriksaan itu, lembaga antirasuah tersebut berencana menjelaskan perihal OTT tersebut kepada publik pada Kamis (1/3) siang.

"Secara spesifik terkait dengan apa, saya kira besok (hari ini) ya saya sampaikan. Akan tetapi memang kami menerima informasi dari masyarakat. Kami mendapatkan laporan dan kemudian kita cek ke lapangan," tuturnya.

Kemarin, Wali Kota Kendari Sulawesi Tenggara Adriatma Dwi Putra dan bapaknya yang juga mantan wali kota dan calon gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun, sedang menjalani pemeriksaan oleh KPK menyusul penangkapan keduanya. Bersama Asrun dan Adriatma, diduga ada empat sampai lima orang lainya, di antaranya salah satu pengusaha pemilik distributor cat di Kendari, sekuriti, serta dua orang perempuan. 

Informasi yang dihimpun, pengusaha yang belum diketahui namanya itu tiba di Polda Sultra Selasa (27/2) sekitar pukul 22.30 WITA. Sementara, Adriatma dan Asrun tiba di Polda Sultra Kamis (28/2) sekitar pukul 05.50 WITA. 

Keduanya tiba di Polda Sultra dengan pengawalan sejumlah penyidik KPK. Kabid Humas Polda Sultra Ajun Komisaris Besar Sunarto membenarkan terkait informasi pemeriksaan wali kota Kendari dan mantan wali kota Kendari dua periode itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement