REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Petugas gabungan Polair Polda Lampung dan Kantor SAR Lampung berhasil menemukan Selamet (50 tahun), nelayan yang juga sekaligus anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Kenangan Jaya, Rabu. Kapal itu tenggelam pada Senin (26/2) lalu.
Selamet ditemukan tim dalam keadaan tidak bernyawa lagi dan mengapung di perairan Pulau Mahitam, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Warga Desa Sukajaya, Lempasing tersebut terapung di dekat tiang lampu mercu suar. ''Tim menemukan pada siang hari,'' kata Akrim Amrullah, komandan regu tim pencarian, Rabu (28/2).
Menurut dia, tim dari Polair dan Sahbara juga Kantor SAR Lampung menyiapkan tiga unit perahu karet untuk melanjutkan pencarian sejak tiga hari terakhir. Tim bergerak mencari nelayan tersebut pada pukul tujuh pagi.
Selamet ditemukan tim dalam kondisi tubuh mengapung dalam keadaan utuh, namun tubuh korban sudah membengkak, dalam waktu tiga hari. Korban tewas tersebut langsung dibawa ke rumah Desa Sukajaya, Lempasing, Pesawaran. Kehadiran jasad Selamet membuat warga setempat ramai mengunjungi rumah korban. Tak lama korban dishalatkan dan dikuburkan.
Sebelumnya, tim Kantor SAR dan Kepolisian Perairan (Polair) Polda Lampung melakukan pencarian terhadap Selamet, seorang nelayan Teluk Lampung yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Mahitam dan Pulau Tegal, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Selasa (27/2). Selamet berlayar bersama nakhodanya Nofri, menggunakan KM Kenanga Jaya mencari ikan di perairan tersebut, Senin (26/2).
Ia mengatakan petugas mendapat laporan tenggelamnya Slamet, ABK KMP Kenangan Jaya di Perairan Pulau Mahitam, Teluk Pandan, Pesawaran, Senin dini hari. Polair menerjunkan sedikitnya 20 personil lengkap dengan peralatan laut untuk menyisir ABK yang berprofesi nelayan tersebut.
Menurut penuturan nakhodanya, Selamet tenggelam dari kapalnya tatkala hendak mengambil wudhu. Warga Jalan RE Martadinata, Gang Ario, Pesawaran tersebut tenggelam di perairan Pulau Mahitam, pada Senin petang. KM Kenanga Jaya berniat akan kembali ke Pelabuhan Lempasing setelah berlayar mencari ikan, namun saat Selamet mengambil air wudhu di buritan kapal, ia terjatuh ke laut dan langsung hilang.
Nakhoda Noferi juga telah melakukan pencarian namun tak berhasil. Ia melaporkan ke Pangkalan Pelabuhan Lempasing untuk meminta bantuan kapal patroli polisi setempat untuk bersama mencari nelayan tersebut. Namun hingga Senin petang hasilnya nihil, dan pencarian dilakukan keesokanharinya.