REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana alam longsor kembali terjadi di Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (28/2).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, bencana longsor kembali terjadi di wilayah Jawa Tengah yaitu di Blok Lempang Dusun Reco Desa Reco,Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo pada Rabu (28/2) pukul 08.45 WIB.
"Kejadian longsor terjadi pada saat cuaca cerah. Kebun berada pada lahan dengan kemiringan lereng cukup terjal dan tanaman semusim," ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (28/2).
Saat itu, kata dia, dua orang petani bekerja di kebun sedang istirahat di perengan bawah pohon bambu. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Mereka berusaha menyelamatkan diri. Ia menyebutkan, satu orang berhasil meloloskan diri yaitu Arifin (26 tahun) dan satu orang tertimbun longsor yaitu Nugroho Harianto (25).
Setelahnya aparat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Muspika dibantu relawan dan masyarakat mengevakuasi korban."Pada pukul 14.00 WIB, korban berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia," katanya.
Sementara itu, banjir yang melanda 10 kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah pada 26 Februari 2018 saat ini sebagian besar sudah surut. Ia menambahkan banjir menyisakan lumpur dan kerusakan. Dia menyebutkan, hujan deras mengakibatkan empat sungai meluap yaitu Way Seputih, Way Pengubuan, Way Tipo, dan Way Tatayan.
Banjir yang merendam 10 kecamatan di Lampung Tengah meliputi Kecamatan Gunung Sugih, Seputih Agung, Bumiratu Nuban, Way Pengubuan, Bekri, Bandar Mataram, Seputih Banyak, Terbanggibesar, Bandarsurabaya, dan Seputih Mataram. "Dampak banjir di Lampung Tengah menyebab enam orang tewas," katanya.
Ia menambahkan, 458 KK terdampak dan ratusan rumah terendam itu itu diantaranya berada di Kampung Goras Jaya sebanyak 276 KK, Kampung Sinar Banten 161 KK, Kampung Kesuma Jaya 12 KK dan Kampung Kesumadadi 9 KK. Penanganan darurat masih terus dilakukan.