Rabu 28 Feb 2018 19:29 WIB

Dinilai Tangguh, BPBD Solo Raih Penghargaan

BPBD Kota Solo dinilai tangguh serta tanggap dalam tanggulangi bencana alam

Rep: Andrian Saputra/ Red: Hazliansyah
Badan Penaggulangan Bencana Daerah dan Karangtaruna Sibat Kampung Sewu mendirikan Posko Siaga Banjir menyusul meluapnya sungai Bengawan Solo Selasa (28/11) malam.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Badan Penaggulangan Bencana Daerah dan Karangtaruna Sibat Kampung Sewu mendirikan Posko Siaga Banjir menyusul meluapnya sungai Bengawan Solo Selasa (28/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo mendapatkan penghargaan sebagai BPBD terbaik ketiga untuk wilayah II Indonesia. BPDB Kota Solo dinilai menjadi BPBD yang tangguh serta tanggap dalam menanggulangi bencana alam.

Selain Solo, untuk wilayah II Indonesia, penghargaan serupa diperoleh BPBD Magelang dan BPBD Purworejo. Penghargaan tersebut diberikan BNPB dalam Rakernas Penanggulangan Bencana 2018 di Bali 22 Februari.

"Sistem manajeman, pelaporan dan penanganan yang cepat terhadap wilayah terdampak yang menjadi penilaiannya," tutur Kepala pelaksana haruan BPBD Kota Solo, Eko Prajudhy Noor Aly pada Rabu (28/2).

Eko mengungkapkan penghargaan tersebut diperoleh tak lepas dari dukungan warga Solo yang turut serta berperan dalam penanganan bencana.

Selain itu, kata dia, tim BPBD Kota Solo juga terus berupaya melakukan latihan untuk penanganan bencana agar lebih cepat dan efektif. BPBD Kota Solo, kata dia juga melakukan pelatihan terhadap para sukarelawan serta memperkuat koordinasi antar instansi terkait.

"Kedepanya kita buat kelurahan tanggap bencana, sekarang /kan baru di Sewu, Sankrah dan Semanggi," katanya.

Ia mengatakan dengan bencana banjir yang mengancam kota Solo setiap tahunnya, Pemkot Solo sedang mempercepat pembentukan Kelurahan tanggap bencana.

Menurutnya, prioritas utama kelurahan tangguh bencana dibuat di pemukiman warga yang berada tak jauh dari bantaran sungai Bengawan Solo. Ia yakin keberadaan kelurahan tangguh bencana akan memperkecil kemungkinan adanya korban ketika terjadi bencana alam.

"Masyarakat perlu dibekali, tak hanya siap menghadapi bencana tali juga agar menjadi tangguh," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement