REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo menyatakan segala kemungkinan bisa terjadi pada Partai Demokrat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Di antaranya adalah, tidak dapat dimungkiri jika kemudian partai berlambang Bintang Mercy membuat poros baru untuk menantang calon presiden (Capres) yang ada.
Bahkan, Roy Suryo juga tidak menampik pihaknya bakal bergabung dengan koalisi yang ada. "Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Bahkan poros-poros yang sekarang saja masih bisa ada dinamika, ingat saja Pilkada DKI Jakarta, last minute bisa berubah," jelas Roy Suryo, saat dihubungi melalui pesan singkat, pada Rabu (28/2).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menambahkan, sampai saat ini Partai Demokrat saat ini masih mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi. Sebab, menurut Roy Suryo, meski sudah ada ketetapan presidential threshold 20 persen, pihaknya tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan terkait poros.
Namun, saat ditanya kemungkinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal diusung menjadi capres berpasangan dengan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi, Roy Suryo hanya menjawab bahwa AHY merupakan the Next Leader.
Padahal sebelumnya, banyak pihak yang telah mendeklarasikan TGB sebagai Capres penantang Joko Widodo, terakhir dukungan dari Forum Peduli Banten (FPB). "AHY The Next Leader dong," tegas Roy Suryo.
Demikian juga saat ditanya terkait isu, AHY akan didorong menjadi cawapres pendamping Joko Widodo yang diusung beberapa partai besar, Roy Suryo hanya menjawab sebagai isu politik belaka. "Kan ada isu juga JK tetap mau cawapres, terus ada isu lagi JK malah didorong jadi capres. Yang nggak ada itu isu Jokowi jadi cawapres," tutur Roy Suryo.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, menyampaikan konstituen Partai Demokrat lebih memilih Presiden Joko Widodo daripada AHY jika pilpres digelar saat ini. Menurut Rico, dari seluruh responden yang memilih Partai Demokrat, sebanyak 22,5 persen menjatuhkan pilihannya ke Jokowi, sementara yang memilih AHY hanya 17,5 persen.