Selasa 27 Feb 2018 13:56 WIB

Myanmar Tangkap Enam Terduga Pelaku Pengeboman di Rakhine

Tiga ledakan bom guncang Rakhine pada Sabtu lalu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang tentara Myanmar tengah berjaga di bangunan yang rusak di Sittwe, Rakhine, Myanmar.
Foto: AP
Seorang tentara Myanmar tengah berjaga di bangunan yang rusak di Sittwe, Rakhine, Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kepolisian Myanmar menangkap dan menahan enam orang yang diduga terlibat aksi pengeboman di negara bagian Rakhine akhir pekan lalu. Semua yang ditangkap merupakan etnis Buddhis Rakhine.

"Pengadilan kota telah memerintahkan mereka untuk ditahan selama dua pekan," kata seorang polisi setempat pada Selasa (27/2), dilaporkan laman Anadolu Agency.

Menurut polisi tersebut, dari keenam orang yang ditahan, satu di antaranya adalah anggota Dewan Nasional Arakan (ANC). ANC merupakan anggota United Nationalities Federal Council, sebuah asosiasi payung yang mewakili kelompok bersenjata etnik.

Laporan media setempat menyebutkan Soe Naing, anggota pusat ANC, termasuk di antara enam orang yang ditahan otoritas keamanan Myanmar.  Tiga ledakan bom mengguncang ibu kota negara bagian Rakhine, Sittwe, Myanmar pada Sabtu (24/2) pagi waktu setempat. Kejadian ini mengakibatkan seorang petugas polisi terluka.

 

Baca juga, Menlu Prioritaskan Penurunan Ketegangan di Rakhine.

 

Menurut keterangan kepolisian setempat, salah satu bom meledak sekitar pukul 04:30 pagi. Bom ini diletakkan di halaman belakang rumah seorang sekretaris pemerintah negara bagian bernama Tin Maung Swe. Ia merupakan salah satu pejabat tertinggi di sana.

Sedangkan dua bom lainnya meledak di dekat pengadilan tinggi dan kantor urusan pencatatan tanah. Kepolisian Sittwe masih berusaha memburu pelaku yang menyebarkan dan meletakkan tiga bom tersebut.

Selain bom yang meledak, ditemukan pula tiga bom rakitan di Sittwe. Bom yang belum sempat meledak itu kemudian diamankan untuk keperluan penyelidikan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement