REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria ditemukan tewas di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur, dengan kondisi leher hampir putus dan luka tusuk di perut. Pria yang diketahui bernama Rosidi (35 tahun) itu, dirampok dan dibunuh oleh dua keponakannya sendiri, yakni D (20 tahun) dan A (14 tahun).
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Tony Surya Putra mengatakan, pembunuhan keji itu terjadi pada Ahad (25/2) dini hari lalu. Tersangka A pada awalnya sempat menolak untuk lakukan perampokan sebuah motor serta uang sebesar Rp 425 ribu dan pembunuhan itu.
"Pembunuhan terjadi di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur. Niatan bengis mereka itu rupanya sudah direncanakan empat hari sebelum akhirnya dilancarkan mereka. Keduanya berniat mengambil motor serta uang hasil penjualan pamannya itu," papar Tony saat rilis di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (26/2).
Ia menjelaskan, korban memang tinggal di sebuah ruko sembari berjualan bakmi setiap harinya. Rencana yang sudah digagas pada empat hari lalu itu, tidak jadi dijalankan lantaran tersangka A enggan melakukannya. Namun, ketika terus-menerus diajak, akhirnya tersangka A tergiur.
"Pada Ahad (25/2) sekitar pukul 01.30 WIB, tersangka D kembali mengajak adiknya bernama A untuk menghabisi pamannya. Kemudian mereka menunggu pamannya sampai tidur, tapi ternyata pada pukul 03.30 WIB diintip di tempat tidur, dan pamannya masih memainkan handphone," jelas Kapolres yang akrab disapa Yoyon itu.
Melihat korban masih terjaga, akhirnya tersangka D menyampaikan kepada adiknya untuk mematikan lampu, agar situasi dalam ruangan gelap. Saat kondisi gelap, tersangka D langsung masuk ke kamar korban, menusuk leher korban sebanyak tiga kali.
Dihabisi dengan senjata tajam, korban pun sempat mencoba melakukan perlawanan, tetapi pelaku malah semakin berniat mengahabisi pamannya. Tersangka menghujani lagi dengan senjata tajam ke arah perutnya sehingga pada waktu itu korban sempat berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan korban, tersangka A yang juga adik kandung tersangka D, yang berada di luar kamar langsung masuk ke kamar. Dia menolong kakaknya agar pamannya tidak berteriak.
"Tersangka A membekap wajah pamannya dengan kasur dan dibekap berdua. Setelah dipastikan tidak bergerak dan sudah meninggal, mereka meninggalkan jenazah pamannya," jelas Tony.
Untuk tidak membuat orang-orang curiga, keduanya tidak langsung meninggalkan lokasi melainkan tetap di rumah itu sampai siang harinya untuk menghindari kecurigaan warga sekitar. Pada Ahad (25/2) sekitar pukul 13.00 WIB, mereka baru meninggalkan lokasi dengan membawa motor korban dan uang tunai Rp 3.452.000.