REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan jumlah korban banjir di tiga Kecamatan Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot yang mengungsi di tempat pengungsian terus bertambah. Hingga empat hari terakhir, banjir di Kabupaten Bandung belum kunjung surut.
"Pengungsi yang di tempat pengungsian ada di 23 titik. Paling banyak di Kecamatan Dayeuhkolot. Ada sedikit peningkatan dari 508 Kepala Keluarga (KK) 1.400 jiwa, menjadi 535 KK 1600 jiwa lebih," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Heru Kiatno saat ditemui di posko BPBD, Baleendah, Senin (26/2).
Ia menuturkan, hujan deras yang melanda Kabupaten Bandung menyebabkan sejumlah kecamatan terendam banjir beberapa waktu lalu. Seperti di Majalaya, Ibun, Solokan Jeruk, Paseh, Cileunyi dan Rancaekek serta Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
Namun, beberapa hari kemudian di beberapa wilayah sudah surut. Hanya, di tiga kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang banjir masih terjadi. "Keadaannya (banjir) pasang surut, ketika pagi menuju siang surut. Sore hari hujan lagi dan kembali ke posisi semula," ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meminta bantuan kepada relawan dan BPBD ketika banjir saat ini. Apalagi terdapat beberapa warga yang memilih bertahan di rumahnya. Pihaknya terus berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat.
Dirinya mengatakan, saat ini ketinggian air bervariasi dengan yang paling tinggi mencapai 210 cm. Katanya, bantuan logistik dari pemerintah terus disalurkan melalui kecamatan. Termasuk bantuan peralatan. "Stok logistik mudah mudahan aman. Kalau ada kekurangan mengusulkan ke provins," katanya.
Hujan deras di wilayah Kabupaten Bandung beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di tiga Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang sejak, Kamis (22/2) malam. Hingga saat ini, banjir masih belum surut di tiga wilayah tersebut. Bahkan diperkirakan jika hujan masih terus turun maka banjir semakin meninggi.
Berdasarkan pantauan, di jalan raya Dayeuhkolot, tepatnya di jalur masjid As-Shofia. Ketinggian banjir mencapai bervariasi dari 30 cm hingga satu meter lebih. Sementara itu, di jalur perempatan Andir, ketinggian air mencapai satu meter lebih. Sedangkan, ketinggian air di permukiman warga bervariasi ada yang mencapai 1,5 meter.