Ahad 25 Feb 2018 19:19 WIB

Gerakan Pramuka Bentuk Pasukan Siber Antisipasi Hoaks

Pasukan siber dibentuk dari 22 juta anggota Pramuka yang tersebar di berbagai wilayah

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Maman Sudiaman
Adhyaksa Dault - Ketua Kwarnas Pramuka
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Adhyaksa Dault - Ketua Kwarnas Pramuka

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gerakan Pramuka melakukan berbagai antisipasi di tengah kondisi media sosial dan media massa yang semakin marak ditemukan ujaran kebencian (hate speech) dan hoaks. Salah satunya adalah dengan membentuk kelompok penangkalnya yang disebut pasukan siber.

Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, menjelaskan, pembentukan pasukan siber ditujukan guna memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas tentang gambaran hate speech dan hoaks. "Dua konten itu dapat merusak persatuan bangsa, " ujarnya ketika ditemui Republika usai Rakernas Gerakan Pramuka di Cisarua, Bogor, akhir pekan ini.

Adhyaksa mengatakan, pasukan siber dibentuk dari 22 juta anggota Pramuka yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sebelumnya, mereka diberikan pendidikan dan pelatihan dari para jurnalis terpercaya terlebih dahulu sebelum menyampaikan edukasi ke masyarat luas.

Secara tidak langsung, Adhyaksa menambahkan, tiap anggota Pramuka sudah diamanatkan untuk bisa menjadi kantor berita. "Mereka harus dapat menyebarkan konten, berita positif melalui berbagai media informasi dan komunikasi," tuturnya.

Generasi muda menjadi target utama dari pelatihan pasukan siber. Sebab, menurut Adhyaksa, anak-anak muda merupakan komponen penting dalam penyebaran konten informasi masa kini, baik di media sosial maupun media massa mainstream.

Adhyaksa tidak menampik, perkembangan informasi online saat ini terbilang meresahkan dengan maraknya hate speech dan hoaks. Ia berharap, pasukan siber bisa menjadi penyaring konten-konten informasi yang berpotensi mengarah pada perpecahan bangsa. "Pramuka dituntut menguasai informasi. Setiap Pramuka adalah kantor berita positif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement