Ahad 25 Feb 2018 10:55 WIB

PDIP Ajak Prabowo dan PKS Bergabung di Pilpres 2019

Usai deklarasi Jokowi capres, PDIP ingin berdialog dengan parpol mana saja.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Elba Damhuri
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Iman usai mengumumkan nama calon gubernur maupun wakil gubernur yang akan didukung PKS di lima provinsi pada Pilkada 2018 di Kantor DPP PKS Jakarta, Rabu (27/12).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Iman usai mengumumkan nama calon gubernur maupun wakil gubernur yang akan didukung PKS di lima provinsi pada Pilkada 2018 di Kantor DPP PKS Jakarta, Rabu (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinamika politik setelah pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres PDI Perjuangan (PDIP) semakin berkembang. PDIP mengaku sudah beberapa ketua partai meminta bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri utuk membahas pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.

Malah, Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, mengungkapan wacana berbagi kekuasaan (power sahring) pada pilpres mendatang. PDI Perjuangan, kata Basarah, tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan partai di luar koalisi yang ada saat ini.

Dengan demikian, kemungkinan terjadinya satu pasangan calon (capres) masih sangat bisa terjadi. "Kalau kemudian Pak Prabowo, Pak Sohibul Imam (PKS), merasa bahwa sudahlah kita bersama-sama saja dalam satu blok agar pilpres aman tidak ada konflik. Lalu terjadi power sharing di dalam mengelola negara ini, why not?" kata Basarah di Denpasar, Ahad (25/2).

Hasil rekomendasi Rakernas PDIP yang digelar selama tiga hari di Bali, sambung dia, masih ditunggu untuk mengetahui strategi komunikasi politik apa yang akan diimplementasikan untuk menuju kepada proses penyusunan koalisi di pilpres. Langkah untuk membuka koalisi dengan siapapun terbuka lebar asalkan untuk kepentingan bangsa dan negara.

Basarah menganggap komunikasi politik dan silahturahim dengan pimpinan parpol bukanlah sesuatu yang tabu dilakukan PDI Perjuangan. Sehingga, penjajakan politik menjadi sangat penting dilakukan dengan siapapun.

"Semua kan proses penjajakan itu bisa berdialog berdiskusi dengan parpol mana pun ada fase penyisihan, ada fase grand final, dan finalnya nanti menentukan. Pastinya partai-partai yang akan bekerja sama mendukung Pak Jokowi dan cawapresnya," jelas Basarah.

Salah satu hasil dari Rakernas III PDI Perjuangan yang digelar mulai dari Jumat (23/2) hingga Ahad (25/2) di Hotel Grand Inna Bali Beach yaitu pengusungan kembali Joko Widodo sebagai capres 2019.

Sekjen PDI Hasto Kristiyanto menyatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah menyatakan ingin bertemu dengan Megawati usai pencapresan Jokowi. Selain Zulkifli, pimpinan Demokrat termasuk Agus Harimurti Yudhoyono pun berniat melakukan pertemuan dengan PDIP.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement