Ahad 25 Feb 2018 07:07 WIB

AHY Dipilih Capres karena Masih Fresh

Agus Harimurti Yudhoyono memiliki elektabilitas 3,3 persen.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Didi Purwadi
Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) menunjukan bola nomor urut undian saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) menunjukan bola nomor urut undian saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk posisi lima besar dari hasil survei Media Survei Nasional (Median) terkait elektabilitas calon presiden (capres) 2019. Berdasarkan survei yang digelar selama periode 1-9 Februari 2018 tersebut, sebanyak 17,9 persen pemilih atau responden memilih AHY sebagai capres 2019 karena dinilai masih fresh alias masih muda.

AHY dipilih bukan hanya karena masih muda. Hasil survei Median memperlihatkan sebanyak 10,7 persen memilih AHY karena berasal dari kalangan TNI/Militer. Sebanyak 7,1 persen memilih AHY karena sosok Susilo Bambang Yudhoyono.

Ada juga 3,6 persen pemilih yang menjatuhkan pilihan capres pada AHY karena lelaki berusia 39 tahun itu sudah terkenal. Sementara, 3,6 persen menilai AHY mampu menjaga stabilitas keamanan.

Direktur Eksekutif lembaga survei Median, Rico Marbun, mengatakan elektabilitas AHY bersama Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan terus merangkak naik dibandingkan elektabilitas ketiganya pada Oktober 2017. ''Elektabilitas Gatot saat ini 5,5 persen, Anies 4,5 persen dan AHY 3,3 persen,'' kata Rico saat merilis hasil survei Median terkait elektabilitas Capres 2019 pada beberapa hari lalu.

AHY menempati posisi kelima setelah Gatot dan Anies. Elektabilitas Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan 21,2 persen. Sementara, meski terus mengalami penurunan, elektabilitas Joko Widodo masih yang tertinggi dengan 35,0 persen.

Survei Lainnya

Nama AHY juga sering kali muncul di hasil survei elektabilitas dari lembaga survei lainnya. Survei Poltracking Indonesia yang digelar selama periode 27 Januari-3 Februari 2018, menunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto masih menjadi figur terkuat untuk menjadi capres pada Pemilu 2019. Jokowi memiliki elektabilitas 45-57 persen, sementara Prabowo 20-33 persen.

Hasil survei Poltracking Indonesia juga menunjukkan ada enam figur untuk cawapres selain pejawat Jusuf Kalla yang memiliki elektabilitas di atas lima persen. Enam figur tersebut adalah Agus Harimurti, Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar dan Khofifah Indar Parawansa.

Sementara, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memperlihatkan Prabowo Subianto diprediksi masih akan jadi calon terkuat pesaing Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019. Prabowo masuk Divisi 1 untuk capres penantang Jokowi yang popularitasnya di atas 90 persen. Tingkat popularitas Prabowo mencapai 92,5 persen.

''Penantang Divisi 1 hanya ditempati satu tokoh saja yaitu Prabowo Subianto, sepi,'' ungkap peneliti LSI, Adjie Alfaraby, Jumat (2/2).

Divisi 2 adalah kelompok untuk capres penantang Jokowi dengan popularitas antara 70-90 persen. Tokoh yang masuk dalam Divisi 2 ini hanya Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Popularitas Anies Baswedan sebesar 76,7 persen dan AHY sebesar 71,2 persen.

Sementara Divisi 3 merupakan kelompok capres yang popularitasya antara 55-70 persen. Tokoh yang memenuhi kriteria ini hanya Gatot Nurmantyo dengan popularitas 56,5 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement